Seoul - Seorang remaja lelaki di
Incheon, Korea Selatan (Korsel) ditangkap polis setempat kerana membunuh
seorang gadis remaja yang memiliki cacat mental. Pembunuhan
ini dilakukan setelah remaja berusia 16 tahun ini gagal memperkosamangsa .
Menurut polis , seperti dilansir Asia One, Jumat (12/4/2013), korban masih berusia 12 tahun. Pelaku yang masih duduk di bangku sekolah menengah ini, menculik mangsa ketika dalam perjalanan pulang dari sekolah pada Rabu (10/4) kelmarin.
Oleh pelaku, mangsa dibawa ke sebuah bangunan dan kemudian berusaha memperkosanya. Usahaa pemerkosaan gagal. Pelaku kemudian memujuk mangsa bermain di lapangan dekat lokasi kejadian dan berdalih mengajaknya bermain.
Namun rupanya, pelaku sudah mempersiapkan sebuah lubang di tanah dengan menggunakan sekop kecil yang dibawanya. Pelaku meminta mangsa untuk berbaring di dalam lubang tersebut dan kemudian mencekiknya hingga mati dengan menutup wajah korban dengan beg.
Kepada polis , remaja tersebut mengaku dia membunuh mangsa kerana mangsa berbicara tidak sopan kepadanya ketika bermain bersama.
"Pelaku menderita gangguan maniak (bipolar) dan gangguan emosi yang sering membuatnya berperilaku agresif," jelas seorang detektif yang menangani kes ini.
Menurut detektif tersebut, keduanya sempat satu kelas dalam pendidikan murid-murid penyandang cacat fisikal dan mental pada tahun-tahun sekolah rendah.
Penyiasatan pegawai keselamatan setempat bermula ketika orangtua mangsa melapor pada Rabu (10/4) malam. Aparat kemudian melakukan penyiasatan dengan menganalisa rakaman CCTV dekat sekolah mangsa
Menurut polis , seperti dilansir Asia One, Jumat (12/4/2013), korban masih berusia 12 tahun. Pelaku yang masih duduk di bangku sekolah menengah ini, menculik mangsa ketika dalam perjalanan pulang dari sekolah pada Rabu (10/4) kelmarin.
Oleh pelaku, mangsa dibawa ke sebuah bangunan dan kemudian berusaha memperkosanya. Usahaa pemerkosaan gagal. Pelaku kemudian memujuk mangsa bermain di lapangan dekat lokasi kejadian dan berdalih mengajaknya bermain.
Namun rupanya, pelaku sudah mempersiapkan sebuah lubang di tanah dengan menggunakan sekop kecil yang dibawanya. Pelaku meminta mangsa untuk berbaring di dalam lubang tersebut dan kemudian mencekiknya hingga mati dengan menutup wajah korban dengan beg.
Kepada polis , remaja tersebut mengaku dia membunuh mangsa kerana mangsa berbicara tidak sopan kepadanya ketika bermain bersama.
"Pelaku menderita gangguan maniak (bipolar) dan gangguan emosi yang sering membuatnya berperilaku agresif," jelas seorang detektif yang menangani kes ini.
Menurut detektif tersebut, keduanya sempat satu kelas dalam pendidikan murid-murid penyandang cacat fisikal dan mental pada tahun-tahun sekolah rendah.
Penyiasatan pegawai keselamatan setempat bermula ketika orangtua mangsa melapor pada Rabu (10/4) malam. Aparat kemudian melakukan penyiasatan dengan menganalisa rakaman CCTV dekat sekolah mangsa
No comments:
Post a Comment