13 April 2013 catatan idahsalam
(Foto: thumbpress)
SPANYOL memiliki banyak festival aneh. Salah
satunya adalah festival melempar kambing. Setiap tahunnya pada minggu
keempat di bulan Januari, masyarakat dari kota kecil bernama Manganeses
de la Polvorosa akan berkumpul untuk mengikuti festival ini sebagai
tanda kehormatan di St Vincent de Paul.
Festival ini telah berlangsung begitu lama dan tidak ada seorangpun yang tahu bila dimulai. Festival ini akan melibatkan seorang anak muda yang menemukan kambing di desa, kambing lalu diikat, dan kemudian dibawa naik ke bahagian atas menara tempat lonceng bergantung.
Lalu, mereka akan menjatuhkan kambing dari ketinggian lebih dari 50 kaki di mana kambing itu (mudah-mudahan) tertangkap oleh penduduk desa yang memegang lembar terpal. Tak jauh berbeda memang dengan tradisi lempar bayi di India perbedaan hanya terletak pada objek yang dilemparnya saja.
Sebenarnya, pemerintahan setempat telah melarang kegiatan ini namun nyatanya hingga kini festival ini masih terus berlanjut. Berbagai lembaga penyayang binatang mengeluhkan tentang hal ini, tetapi tetap saja ritual dijalankan.
Festival ini telah berlangsung begitu lama dan tidak ada seorangpun yang tahu bila dimulai. Festival ini akan melibatkan seorang anak muda yang menemukan kambing di desa, kambing lalu diikat, dan kemudian dibawa naik ke bahagian atas menara tempat lonceng bergantung.
Lalu, mereka akan menjatuhkan kambing dari ketinggian lebih dari 50 kaki di mana kambing itu (mudah-mudahan) tertangkap oleh penduduk desa yang memegang lembar terpal. Tak jauh berbeda memang dengan tradisi lempar bayi di India perbedaan hanya terletak pada objek yang dilemparnya saja.
Sebenarnya, pemerintahan setempat telah melarang kegiatan ini namun nyatanya hingga kini festival ini masih terus berlanjut. Berbagai lembaga penyayang binatang mengeluhkan tentang hal ini, tetapi tetap saja ritual dijalankan.
No comments:
Post a Comment