01/07/14
Sudan, - Mengerikan! Puluhan pasien yang terbaring di rumah sakit ditembak mati dalam perang saudara yang terjadi di Sudan Selatan.
Kekejian ini dilaporkan oleh organisasi Doctors Without Borders seperti dilansir berita AFP, Selasa (1/7/2014).
"Konflik ini beberapa kali telah mendapati level kekerasan yang mengerikan, termasuk fasiliti rumah sakit," ujar Raphael Gorgeu, kepala Sudan Selatan untuk Doctors Without Borders (Medecins Sans Frontieres, MSF).
"Para pesakit telah ditembak di tempat tidur mereka, dan fasiliti perubatan penyelamat telah dibakar dan dihancurkan. Serangan-serangan ini telah memberikan konsekuensi yang sangat parah bagi ratusan ribu orang yang terputus dari layanan kesihatan," tambah Gorgeu.
Tidak disebutkan berapa jumlah pesakit yang ditembak mati di rumah sakit. Namun ribuan orang dilaporkan telah terbunuh dalam konflik yang terjadi hampir setahun ini di negara termuda di dunia itu. Lebih dari 1.5 juta orang lainnya telah terpaksa angkat kaki dari rumah-rumah mereka sejak perang saudara ini pecah pada pertengahan Desember 2013. Perundingan damai pun terhenti.
"Kekerasan yang dilakukan terhadap mereka yang terluka dan sakit, dan terhadap mereka yang mencari perlindungan di rumah sakit dan terhadap fasiliti perubatan , tidak hanya merupakan pelanggaran undang-undang antarabangsa , namun juga penghinaan terhadap martabat manusia," demikian pernyataan MSF dalam laporannya.
Perang saudara yang terjadi di Sudan Selatan melibatkan pasukan pendukung Presiden Salva Kiir dan ketua pemberontak, Riek Machar. Kiir dan Machar bulan lalu telah menyetujui gencatan senjata ketiga dan setuju untuk membentuk pemerintahan transisi dalam waktu 60 hari. Namun pertempuran antara kedua pihak masih terus terjadi. detikNews
Kekejian ini dilaporkan oleh organisasi Doctors Without Borders seperti dilansir berita AFP, Selasa (1/7/2014).
"Konflik ini beberapa kali telah mendapati level kekerasan yang mengerikan, termasuk fasiliti rumah sakit," ujar Raphael Gorgeu, kepala Sudan Selatan untuk Doctors Without Borders (Medecins Sans Frontieres, MSF).
"Para pesakit telah ditembak di tempat tidur mereka, dan fasiliti perubatan penyelamat telah dibakar dan dihancurkan. Serangan-serangan ini telah memberikan konsekuensi yang sangat parah bagi ratusan ribu orang yang terputus dari layanan kesihatan," tambah Gorgeu.
Tidak disebutkan berapa jumlah pesakit yang ditembak mati di rumah sakit. Namun ribuan orang dilaporkan telah terbunuh dalam konflik yang terjadi hampir setahun ini di negara termuda di dunia itu. Lebih dari 1.5 juta orang lainnya telah terpaksa angkat kaki dari rumah-rumah mereka sejak perang saudara ini pecah pada pertengahan Desember 2013. Perundingan damai pun terhenti.
"Kekerasan yang dilakukan terhadap mereka yang terluka dan sakit, dan terhadap mereka yang mencari perlindungan di rumah sakit dan terhadap fasiliti perubatan , tidak hanya merupakan pelanggaran undang-undang antarabangsa , namun juga penghinaan terhadap martabat manusia," demikian pernyataan MSF dalam laporannya.
Perang saudara yang terjadi di Sudan Selatan melibatkan pasukan pendukung Presiden Salva Kiir dan ketua pemberontak, Riek Machar. Kiir dan Machar bulan lalu telah menyetujui gencatan senjata ketiga dan setuju untuk membentuk pemerintahan transisi dalam waktu 60 hari. Namun pertempuran antara kedua pihak masih terus terjadi. detikNews
No comments:
Post a Comment