2/7/14
Monica Lewinsky
Monica Lewinsky, yang hubungan asmaranya
dengan Bill Clinton di tahun 1990-an hampir membuat Clinton mundur dari
jabatannya, mengatakan ia merasa sebagai “perempuan yang paling
dipermalukan di dunia.”
Dalam wawancara televisyen pertamanya dalam satu dekade, Lewinsky, yang selalu menjadi olok-olokan oleh pelawak di acara televisyen tengah malam, adalah sebahagian dari film dokumenter National Geographic, "The '90s: The Last Great Decade?" yang akan tayang pada hari Ahad 6/7/2014 .
"Saya perempuan yang paling dipermalukan di seluruh dunia,” ujarnya, menurut preview wawancara yang muncul di acara “Today” yang ditayangkan NBC pada hari Selasa. "Digelai bodoh dan pelacur, dan tolol dan kata-kata saya digunakan tidak dalam konteksnya, sangat menyiksa."
Hubungan asmara yang menyebabkan Clinton diberhentikan oleh DPR pada tahun 1999. Senat membebaskannya dan Clinton menyelesaikan masa jawatan penggal keduanya pada tahun 2001.
Dalam wawancara dengan National Geographic, dia ingat suatu hari di tahun 1998 ketika pendakwa khusus Kenneth Starr mengeluarkan laporan tentang skandal tersebut, termasuk detil yang sangat terperinci tentang hubungannya dengan Clinton, menjadi salah satu hari terburuk dalam hidupnya.
"Saya tidak pernah merasa sangat dipermalukan seperti ketika itu," ujar Lewinsky. "Maksud saya, saya dipermalukan bertubi-tubi."
Lewinsky tidak tampak setelah skandal tersebut mulai dilupakan, tapi namanya kembali disebut-sebut dalam percakapan politik AS, ketika mantan wanita pertama dan calon presiden Parti Demokrat Hillary Clinton dikutip menyebut Lewinsky sebagai "seorang narsistik tolol" dalam satu artikel berdasarkan maklumat dari teman Hillary Clinton.
Lewinsky buka mulut bulan lalu dalam satu artikel untuk majalah Vanity Fair, di mana dia mengatakan bahawa dia sangat menyesali apa yang pernah terjadi dan bertekad untuk menentukan akhir yang berbeda tentang kisahnya.
Senator dari Kentucky Rand Paul, kemungkinan calon presiden dari Parti Republik, menunduh Parti Demokrat munafik kerana mengaku mendukung hak-hak wanita sementara memaafkan perilaku “predator” Bill Clinton terhadap Lewinsky. /
KOMPAS.COM
Dalam wawancara televisyen pertamanya dalam satu dekade, Lewinsky, yang selalu menjadi olok-olokan oleh pelawak di acara televisyen tengah malam, adalah sebahagian dari film dokumenter National Geographic, "The '90s: The Last Great Decade?" yang akan tayang pada hari Ahad 6/7/2014 .
"Saya perempuan yang paling dipermalukan di seluruh dunia,” ujarnya, menurut preview wawancara yang muncul di acara “Today” yang ditayangkan NBC pada hari Selasa. "Digelai bodoh dan pelacur, dan tolol dan kata-kata saya digunakan tidak dalam konteksnya, sangat menyiksa."
Hubungan asmara yang menyebabkan Clinton diberhentikan oleh DPR pada tahun 1999. Senat membebaskannya dan Clinton menyelesaikan masa jawatan penggal keduanya pada tahun 2001.
Dalam wawancara dengan National Geographic, dia ingat suatu hari di tahun 1998 ketika pendakwa khusus Kenneth Starr mengeluarkan laporan tentang skandal tersebut, termasuk detil yang sangat terperinci tentang hubungannya dengan Clinton, menjadi salah satu hari terburuk dalam hidupnya.
"Saya tidak pernah merasa sangat dipermalukan seperti ketika itu," ujar Lewinsky. "Maksud saya, saya dipermalukan bertubi-tubi."
Lewinsky tidak tampak setelah skandal tersebut mulai dilupakan, tapi namanya kembali disebut-sebut dalam percakapan politik AS, ketika mantan wanita pertama dan calon presiden Parti Demokrat Hillary Clinton dikutip menyebut Lewinsky sebagai "seorang narsistik tolol" dalam satu artikel berdasarkan maklumat dari teman Hillary Clinton.
Lewinsky buka mulut bulan lalu dalam satu artikel untuk majalah Vanity Fair, di mana dia mengatakan bahawa dia sangat menyesali apa yang pernah terjadi dan bertekad untuk menentukan akhir yang berbeda tentang kisahnya.
Senator dari Kentucky Rand Paul, kemungkinan calon presiden dari Parti Republik, menunduh Parti Demokrat munafik kerana mengaku mendukung hak-hak wanita sementara memaafkan perilaku “predator” Bill Clinton terhadap Lewinsky. /
KOMPAS.COM
Editor | : Egidius Patnistik |
Sumber | : VOAINDONESIA |
No comments:
Post a Comment