8 Februari 2015
Ilustrasi.
BRASILIA, KOMPAS.com - Sebanyak 28 orang banduan lari dari lembaga pemasyarakatan Nova Mutum, Cuiaba, Brasil akibat
penjaga penjara hanyut dalam rayuan beberapa wanita cantik.
Tiga orang wanita yang mengenakan pakaian seksi merayu para penjaga lembaga pemasyarakatan hingga lupa daratan. Setelah termakan rayuan, tiga penjaga itu dengan mudah dilumpuhkan.
Ketiga wanita itu dilaporkan melumpuhkan para penjaga dengan minuman wiski yang sudah dicampur ubat bius setelah meyakinkan mereka untuk ambil bahagian dalam sebuah pesta seks.
Pengakuan itu diperoleh penyiasat polis yang sebelumnya menemui ketiga orang penjaga itu dalam kondisi telanjang dan tergari di dalam lembaga pemasyarakatan tersebut.
Polis juga menemui satu beg penuh pakaian dalam dan pakaian seksi yang dipercayai kuat dikenakan para perempuan yang melumpuhkan para penjaga.
Setelah para penjaga penjara dilumpuhkan puluhan banduan dengan mudah lari melalui pintu utama bahkan mereka membawa serta persenjataan dan amunisi milik para penjaga.
Ketiga wanita itu, salah satunya diyakini adalah kekasih salah satu banduan yang lari, tiba di lembaga pemasyarakatan itu sekitar pukul 03.00 dini hari Khamis minggu lalu dan merayu penjaga penjara agar diizinkan masuk untuk sekadar "berbual dan minum".
Para penjaga tanpa menaruh curiga mengizinkan ketiga wanita itu masuk dan sejenak kemudian mereka dirayu untuk meninggalkan pos jaga dan menemani para perempuan itu di kamar tidur.
Setelah kemudian membius, para perempuan itu kemudian menggari mereka, mengambil kunci dan membuka sel-sel di dalam lembaga pemasyarakatan itu. Demikian penjelasan keptua polis setempat, Angelina de Andrades Ferreira.
"Rancangan mereka adalah merayu para penjaga penjara. Kemudian mereka memberi wiski yang sudah dibubuh ubat bius untuk melumpuhkan penjaga. Selanjutnya mereka membuka gerbang utama yang terhubung dengan sel para banduan," ujar Angelina dalam sebuah jumpa pers.
"Para penjaga penjara sama sekali tak ingat apapun sejak mereka meminum wiski itu. Seorang kami temukan sedang mabuk dan berusaha bangun. Seorang lainnya tertidur sepanjang hari dan tak boleh kami soal," tambah Angelina.
Para banduan kemudian mengambil tiga laras senapang, dua revolver kaliber 38 dan amunisi. Masih kata Angelina.
Dia menambahkan , rencana pelarian itu disusun kekasih salah seorang wanita perayu, Bruno Amorim (18) yang dipenjara kerana percubaan pembunuhan, rompakan dan kepemilikan senjata api haram.
Sejauh ini polis sudah menangkap kembali delapan banduan dan mereka akan didakwa memfasilitasi pembobolan penjara dan penggelapan senjata api.
Seorang banduan ditemui sedang berkeliaran di pusat kota Nova Mutum dalam keadaan mabuk sambil menatang senjata api curian. Seorang lainnya ditangkap setelah mencuri sebuah kereta pick-up dari sebuah penternakan dan menabrakkannya.
Tiga orang wanita yang mengenakan pakaian seksi merayu para penjaga lembaga pemasyarakatan hingga lupa daratan. Setelah termakan rayuan, tiga penjaga itu dengan mudah dilumpuhkan.
Ketiga wanita itu dilaporkan melumpuhkan para penjaga dengan minuman wiski yang sudah dicampur ubat bius setelah meyakinkan mereka untuk ambil bahagian dalam sebuah pesta seks.
Pengakuan itu diperoleh penyiasat polis yang sebelumnya menemui ketiga orang penjaga itu dalam kondisi telanjang dan tergari di dalam lembaga pemasyarakatan tersebut.
Polis juga menemui satu beg penuh pakaian dalam dan pakaian seksi yang dipercayai kuat dikenakan para perempuan yang melumpuhkan para penjaga.
Setelah para penjaga penjara dilumpuhkan puluhan banduan dengan mudah lari melalui pintu utama bahkan mereka membawa serta persenjataan dan amunisi milik para penjaga.
Ketiga wanita itu, salah satunya diyakini adalah kekasih salah satu banduan yang lari, tiba di lembaga pemasyarakatan itu sekitar pukul 03.00 dini hari Khamis minggu lalu dan merayu penjaga penjara agar diizinkan masuk untuk sekadar "berbual dan minum".
Para penjaga tanpa menaruh curiga mengizinkan ketiga wanita itu masuk dan sejenak kemudian mereka dirayu untuk meninggalkan pos jaga dan menemani para perempuan itu di kamar tidur.
Setelah kemudian membius, para perempuan itu kemudian menggari mereka, mengambil kunci dan membuka sel-sel di dalam lembaga pemasyarakatan itu. Demikian penjelasan keptua polis setempat, Angelina de Andrades Ferreira.
"Rancangan mereka adalah merayu para penjaga penjara. Kemudian mereka memberi wiski yang sudah dibubuh ubat bius untuk melumpuhkan penjaga. Selanjutnya mereka membuka gerbang utama yang terhubung dengan sel para banduan," ujar Angelina dalam sebuah jumpa pers.
"Para penjaga penjara sama sekali tak ingat apapun sejak mereka meminum wiski itu. Seorang kami temukan sedang mabuk dan berusaha bangun. Seorang lainnya tertidur sepanjang hari dan tak boleh kami soal," tambah Angelina.
Para banduan kemudian mengambil tiga laras senapang, dua revolver kaliber 38 dan amunisi. Masih kata Angelina.
Dia menambahkan , rencana pelarian itu disusun kekasih salah seorang wanita perayu, Bruno Amorim (18) yang dipenjara kerana percubaan pembunuhan, rompakan dan kepemilikan senjata api haram.
Sejauh ini polis sudah menangkap kembali delapan banduan dan mereka akan didakwa memfasilitasi pembobolan penjara dan penggelapan senjata api.
Seorang banduan ditemui sedang berkeliaran di pusat kota Nova Mutum dalam keadaan mabuk sambil menatang senjata api curian. Seorang lainnya ditangkap setelah mencuri sebuah kereta pick-up dari sebuah penternakan dan menabrakkannya.
| Editor | : Ervan Hardoko |
| Sumber | : The Telegraph |
No comments:
Post a Comment