Saturday, May 30, 2015

Lelaki Ini Seret Anaknya di Jalanan Seperti Seekor Anjing

30 Mei 2015 
 
Mirror. Dalam foto yang diambil dari video yang diunggah ke internet ini, terlihat seorang lelaki di Zhejiang, China menyeret anak laki-lakinya di jalanandengan tali terikat di leherkanak-kanak  itu.
BEIJING - Seorang lelaki  memicu kemarahan setelah aksinya menyeret anaknya  di jalanan dengan tali terikat ke leher anak berusia 10 tahun itu terakam kamera dan menyebar di dunia maya.

Peristiwa itu terjadi di Provinsi Zhejiang, China. Dalam video itu, terlihat lelaki  tersebut menyeret anaknya yang berteriak dan menangis sepanjang sekitar 100 meter di jalan sebagai bentuk hukuman.

Video itu diawali ketika lelaki tersebut membuka pintu sebuah truk berwarna putih dan di dalamnya terdapat seorang kanak-kanak lelaki yang tampak ketakutan dengan leher terikat tali.

Lelaki itu kemudian berteriak memanggil anak tersebut agar keluar dari dalam kereta. Namun, anak yang ketakutan itu malah  undur dan lelaki itu kemudian menarik tali yang mengikat leher kanak-kanak  itu hingga dia terjatuh ke jalan.

Lelaki itu kemudian berjalan menyusuri jalan sebelum naik ke kaki lima  sambil menyeret kanak-kanak lelaki itu sambil terus meneriakinya. "Saya akan membesarkanmu seperti seekor anjing," kata lelaki itu terus menyeret anaknya hingga terjatuh.

Meski sang anak sudah terjatuh, lelaki itu tak menghentikan aksinya dan terus menyeret kanak-kanak tersebut sepanjang trotoar sehingga membuat anak malang itu terpaksa merangkak. Video ini diambil oleh seorang jiran lelaki tersebut lalu diunggah ke dunia maya yang langsung memicu kemarahan warga.

Menurut sejumlah laporan media di China, lelaki yang tak disebutkan namanya itu adalah seorang pemandu truk. Dia mengaku kehilangan kesabarannya ketika melihat puteranya itu bermain di luar rumah pada saat dia seharusnya belajar.

Saat disoal para jurnalis, lelaki tersebut mengatakan, hukuman yang diberikan kepada anaknya itu tidak patut dan dia merasa menyesal telah melakukan hal tersebut.
Editor : Ervan Hardoko
Sumber: Mirror/KOMPAS.com 

No comments:

Post a Comment