28/6/15
Quote:
Semoga kisah ini menjadi inspirasi bagi para pembaca, khususnya mereka yang memiliki anak-anak yang sedang membesar, agar mereka dididik menjadi zuriat yang soleh dan solehah, keturunan yang menjadi cahaya mata. |
Ilsutrasi
Kisah ini diceritakan seorang suri rumah di salah satu kota kecil di Arab Saudi. Tentang bagaimana anak yang soleh merupakan keberkahan bagi kedua orangtuanya.
Ibu itu bercerita bahawa dia memiliki seorang anak perempuan bernama Asma, seorang gadis kecil yang cerdas, dan hafal al-Qur'an.
Sejak kecil, suami ibu tersebut terbaring koma di rumah sakit. Kejadian itu bermula ketika pada tanggal 9 Ramadhan tahun 1395 H (sekitar tahun 1975 M), sang ayah terlibat dalam kemalangan kerata yang dahsyat. Kereta yang ditumpanginya terbalik ketika pulang dari tempat kerja di Timur Saudi menuju Riyadh. Kemalangan itu begitu hebat hingga membuatnya koma. Dia segera dikejarkan ke rumah sakit. Pasukan doktor pakar yang menanganinya mengatakan, suami wanita itu mengalami kelumpuhan otak. 95 peratus otaknya telah mati.
Asma tidak mengerti kondisi tersebut. Setiap kali Asma bertanya ke mana ayahnya, sang ibu selalu merahsiakannya.
Sang ibu bercerita:
Ketika Asma bertanya ke mana ayahnya, ku hanya menjawab ayahnya suatu ketika nanti akan kembali.
Tapi, kini Asma sudah berusia 15 tahun. Ia juga sudah hafal Al Qur’an dan terlihat lebih dewasa dari usianya. Maka kuceritakan apa yang sebenarnya terjadi.
Sementara sang suami, ia masih terbaring koma. Aku terus menunggukannya. Bulan demi bulan. Tahun demi tahun. Ujian kesetiaan datang, ketika lima tahun berlalu dan suamiku belum juga sedarkan diri. Sebahagian orang menyarankan aku menikah lagi dengan disokong oleh rekomendasi seorang Syeikh.
“Tidak,” jawabku ketika itu. “Selama suamiku belum dikubur, aku akan tetap menjadi isterinya.”
Aku pun kemudian berkonsentrasi untuk mendidik Asma, di samping bergantian dengan keluarga menunggui suami di rumah sakit. Aku kemudian memasukkan Asma ke sekolah tahfidz hingga jadilah dia penghafal Al-Qur’an.
Sejak tahu ayahnya koma di rumah sakit, Asma selalu bersama denganku ke sana. Ia mendoakan dan membacakan ayat-ayat ruqyah untuk ayahnya, dia juga bersedekah untuk ayahnya.
Hingga suatu hari pada tahun 1410 (tahun 1990), Asma meminta izin menginap di rumah sakit. “Aku ingin menunggui ayah malam ini” pintanya dengan nada hiba. Aku tak dapat mencegah.
Malam itu, Asmaa duduk di samping ayahnya. Ia membaca surat Al-Baqarah di sana. Dan begitu selesai ayat terakhirnya, rasa mengantuk menyergapnya. Dia tertidur dekat ayahnya yang masih koma. Tak berapa lama kemudian, Asma terbangun. Ada ketenangan dalam tidur singkatnya itu. lalu, ia pun berwudhu dan menunaikan solat malam.
Selesai solat beberapa raka’at, rasa mengantuk kembali menyergap Asma. Tetapi, mengantuk itu segera hilang ketika Asmaa merasa ada suara yang memanggilnya, antara tidur dan terjaga.
“Bangunlah… bagaimana mungkin engkau tidur sementara waktu ini adalah waktu mustajab untuk berdoa? Allah tidak akan menolak doa hamba di waktu ini”
Asma pun kemudian mengangkat tangannya dan berdoa. “Yaa Rabbi, Yaa Hayyu…Yaa ‘Adziim… Yaa Jabbaar… Yaa Kabiir… Yaa Mut’aal… Yaa Rahmaan… Yaa Rahiim… ini adalah ayahku, seorang hamba dari hamba-hambaMu, ia telah ditimpa penderitaan dan kami telah bersabar, kami Memuji Engkau…, kami beriman dengan keputusan dan ketetapanMu baginya…
Ya Allah…, sesungguhnya ia berada di bawah kehendak-Mu dan kasih sayang-Mu.., Wahai Engkau yang telah menyembuhkan nabi Ayyub dari penderitaannya, dan telah mengembalikan nabi Musa kepada ibunya… Yang telah menyelamatkan Nabi Yuunus dari perut ikan paus, Engkau Yang telah menjadikan api menjadi dingin dan keselamatan bagi Nabi Ibrahim… sembuhkanlah ayahku dari penderitaannya…
Ya Allah… sesungguhnya mereka telah menyangka bahawasanya dia tidak
mungkin lagi sembuh… Ya Allah milikMu-lah kekuasaan dan keagungan,
sayangilah ayahku, angkatlah penderitaannya…”
Sebelum Subuh, rasa mengantuk datang lagi. Dan Asma pun tertidur.
“Siapa engkau, mengapa kau ada di sini?” suara itu membangunkan Asma. Ia menoleh ke kanan dan ke kiri. Mencari sumber suara. Tak ada orang.
Asma terkejut! Subhanallah... Betapa bahagia dirinya, ternyata suara itu adalah suara ayahnya. Ia sedar dari koma panjangnya. Begitu bahagianya Asma, dia pun memeluk ayahnya yang masih terbaring. Sang ayah terkejut.
“Takutlah kepada Allah. Engkau tidak halal bagiku” kata sang ayah.
“Aku ini puterimu ayah. Aku Asma” tak menghiraukan keheranan sang ayah, Asma segera menghubungi doktor dan mengatakan apa yang terjadi.
Para doktor yang piket pada pagi itu hanya boleh mengucapkan “Masya Allah”. Mereka hampir tak percaya dengan peristiwa menakjubkan ini. Bagaimana mungkin otak yang telah mati kini kembali? Ini benar-benar kekuasaan Allah.
Sementara sang ayah, Asma juga heran mengapa dirinya berada di situ.
Ketika Asma dan ibunya menceritakan bahawa dia telah koma selama tujuh tahun, dia hanya bertasbih dan memuji Allah. “Sungguh Allah Maha Pengasih. Dialah yang menjaga hamba-hambaNya” simpulnya.
Sebelum Subuh, rasa mengantuk datang lagi. Dan Asma pun tertidur.
“Siapa engkau, mengapa kau ada di sini?” suara itu membangunkan Asma. Ia menoleh ke kanan dan ke kiri. Mencari sumber suara. Tak ada orang.
Asma terkejut! Subhanallah... Betapa bahagia dirinya, ternyata suara itu adalah suara ayahnya. Ia sedar dari koma panjangnya. Begitu bahagianya Asma, dia pun memeluk ayahnya yang masih terbaring. Sang ayah terkejut.
“Takutlah kepada Allah. Engkau tidak halal bagiku” kata sang ayah.
“Aku ini puterimu ayah. Aku Asma” tak menghiraukan keheranan sang ayah, Asma segera menghubungi doktor dan mengatakan apa yang terjadi.
Para doktor yang piket pada pagi itu hanya boleh mengucapkan “Masya Allah”. Mereka hampir tak percaya dengan peristiwa menakjubkan ini. Bagaimana mungkin otak yang telah mati kini kembali? Ini benar-benar kekuasaan Allah.
Sementara sang ayah, Asma juga heran mengapa dirinya berada di situ.
Ketika Asma dan ibunya menceritakan bahawa dia telah koma selama tujuh tahun, dia hanya bertasbih dan memuji Allah. “Sungguh Allah Maha Pengasih. Dialah yang menjaga hamba-hambaNya” simpulnya.
Vivanews
Apakah Anda membutuhkan pinjaman untuk membayar tagihan Anda? Anda perlu
ReplyDeletepribadi atau bisnis kredit? Membutuhkan pinjaman untuk berbagai
Tujuan lain? Jika demikian, silakan hubungi kami hari ini
(AustineDan413@gmail.com) untuk pinjaman.
Kami menawarkan pinjaman terbesar dari $ 5,000.000.00. Kami menawarkan
Pinjaman @ tingkat bunga tetap 3% untuk
Berusia 1-20 tahun. Kami menawarkan dua bulan sebelum batas waktu
pembayaran bulanan dimulai. Jadi jika Anda tertarik,
Silahkan isi formulir di bawah dan kembali ke kita sebagai
sesegera mungkin untuk diproses.
Nama Lengkap: ...................
Jenis Kelamin: ...................
Umur: .....................
Alamat: ................
Kota: .......................
Kondisi: ..................
Jumlah pinjaman: ..............
Istilah pinjaman: .............
Telepon: ................
Pekerjaan: ...................
Gaji bulanan: ..............
Tujuan pinjaman: .................
Apakah Anda mengajukan pinjaman sebelumnya? .............