Sunday, June 28, 2015

Potongan Kepala Tergantung di Pagar Kilang

 27/6/15

Potongan Kepala Tergantung di Pagar Pabrik di Prancis
Lokasi kilang gas Air Products Saint-Quentin-Fallavier, Perancis, tempat ditemui potongan kepala akibat aksi pengganas (26/06/2015) (REUTERS/Emmanuel Foudrot)
 
  Seorang lelaki dipenggal dalam satu serangan pengganas di sebuah kilang gas milik Amerika Syarikat, Air Products, yang berada di dekat Lyon, tenggara Perancis. Kepala korban kemudian ditutupi dengan pesan dalam tulisan Bahasa Arab dan digantung di pagar kilang 

Laman Dailymail, Jumaat 26 Jun  2015 melansir di dekat jasad korban ditemui dua bendera milik kelompok militan Islam. Serangan tersebut selain menyebabkan satu korban maut, turut mencederakan beberapa pekerja di kilang tersebut. 

Korban maut diketahui berusia 50 tahun dan pemilik perusahaan khidmat hantarbarang yang kerap mengirim produknya ke |Kilang Air Factory. Presiden Perancis, Francois Hollande, yang berbicara dari Brussel mengatakan serangan pengganas itu dimulai ketika sebuah kereta merempuh pintu pagar kilang dan tabung gas, akibatnya terjadi sebuah letupan. 

"Tidak diragukan lagi tujuannya untuk menyebabkan sebuah letupan," ujar Hollande yang menyebut serangan itu sesuai dengan ciri-ciri terorisme.

Sementara seorang saksi  yang dikutip stesyen berita BFMTV melihat satu kumpulan lelaki membawa bendera kelompok militan Islam dan memaksa masuk ke kilang, memenggal seseorang dan menyasar tank gas. Harian Le Monde mengutip maklumat seorang sumber, dua orang sempat merempuh masuk ke dalam bangunan kilang dengan kenderaan, sehingga mengakibatkan ledakan. 

Cara pelaku mengeksekusi korban mencerminkan praktik kelompok Islamic State of Iraq and al Sham (ISIS) terhadap tawanan. Mereka sengaja mempamer kepala yang telah dipenggal agar semua orang dapat melihat. 

Seorang pegawai keselamatan   mengatakan terdapat dua bendera masing-masing berwarna putih dan hitam dengan tulisan Arab ditemui di sekitar jasad. Dari foto yang diambil di lokasi menyebut bendera itu kemungkinan dibuat secara rumahan dan menggunakan cat. 

Hollande mengatakan seorang suspek telah ditahan dan sedang dimintai keterangan. Pelaku diketahui bernama Yassin Salhi. 

Menteri Dalam Negeri, Bernard Cazeneuve, mengatakan suspek  berasal dari pinggiran kota Lyon dilaporkan kerap berhubungan dengan kelompok fundamental Salafist. Laporan intelijen mengenai Salhi tertulis di tahun 2006 lalu,suspek juga pernah ditahan lantaran menyebarkan paham ekstremis. Tetapi, laporan itu tidak diperbarui di tahun 2008 lalu. 

"Dia telah berada dalam pengawasan, tetapi dia tidak diketahui terlibat dalam tindakan teroris apa pun. Dia juga tak memiliki catatan jenayah. Otoriti Perancis sedang menyiasat   orang lain yang dipercayai  menjadi anggotanya  ," kata Cazeneuve. 

Dia menambahkan elemen berbahaya lainnya telah dinetralisir segera usai tindakan jenayah tersebut dilakukan. Arti tulisan Bahasa Arab di bendera belum diperiksa. 
 
Kantor jaksa penuntut Paris mengatakan sedang membuka penyiasatan terhadap serangan itu. Usai kejadian ini, Hollande meminta agar rencana terhadap tindakan anti-teror ditingkatkan hingga ke titik maksimum hingga tiga hari mendatang. Pasukan pengamanan tambahan akan dikerahkan ke beberapa lokasi seperti stasiun kereta, kawasan kilang  dan lokasi lainnya yang rentan. (one)
 VIVA.co.id

No comments:

Post a Comment