25/09/15
Foto: REUTERS/Ahmad Masood
Riyadh, - Pemerintah Iran terang-terangan menuduh pemerintah
Arab Saudi bersalah atas tragedi Mina yang menyebabkan kematian ratusan jemaah
haji. Bahkan menurut Ketua Organisasi Haji Iran, Said Ohadi, keputusan
buruk yang diambil otoriti Saudi telah menyebabkan tragedi Mina yang
terjadi pada Khamis, 24 September 2015.
Seperti dilansir kantor berita AFP, Jumaat (25/9/2015), Ohadi menjelaskan keputusan buruk yang dimaksudnya. Dikatakannya, kerana alasan yang tidak diketahui, dua jalan dekat lokasi pelemparan jumrah telah ditutup. Akibatnya, hanya tersisa tiga route lagi menuju kawasan jumrah di Mina.
Menurut Ohadi, penutupan kedua jalan tersebut telah menyebabkan kerumunan massa menumpuk, hingga mengakibatkan aksi saling tolak menolak yang kemudian berakhir tragedi. "Ini menyebabkan insiden tragis tersebut," ujar Ohadi yang disiarkan stesyen televisyen Iran.
"Peristiwa ini menunjukkan kesalahan pengaturan dan kurangnya perhatian serius akan keselamatan para jemaah," cetus Ohadi. "Tak ada lagi penjelasan lain. Pegawai-pegawai Saudi harus dimintai tanggung jawab," tambahnya.
Sementara itu, menurut sumber-sumber seperti dikutip sejumlah surat khabar Arab, termasuk al-Dyar yang berbahasa Arab, konvoi kenderaan Putera Mahkota sekaligus Menteri Pertahanan Saudi, Mohammad bin Salman Al Saud telah menyebabkan para jemaah panik hingga menimbulkan aksi saling tolak-menolak.
"Konvoi besar Mohammad bin Salman Al Saud, putera Raja dan Putera Mahkota, yang dikawal oleh lebih dari 3,500 pasukan keselamatan, termasuk 200 tentera dan 150 polis , melaju di jalanan untuk melewati para jemaah yang bergerak menuju lokasi pelemparan jumrah, hingga menimbulkan kepanikan di antara jutaan jemaah yang bergerak dari arah berlawanan dan menyebabkan saling dorong," demikian diberitakan media-media Arab.
Tak ada pengesahan dari otoriti setempat atas laporan ini. Namun sejumlah pengamat mengatakan, adanya konvoi tersebut menjelaskan mengapa dua jalan menuju lokasi pelemparan jumrah ditutup.
Seperti dilansir kantor berita AFP, Jumaat (25/9/2015), Ohadi menjelaskan keputusan buruk yang dimaksudnya. Dikatakannya, kerana alasan yang tidak diketahui, dua jalan dekat lokasi pelemparan jumrah telah ditutup. Akibatnya, hanya tersisa tiga route lagi menuju kawasan jumrah di Mina.
Menurut Ohadi, penutupan kedua jalan tersebut telah menyebabkan kerumunan massa menumpuk, hingga mengakibatkan aksi saling tolak menolak yang kemudian berakhir tragedi. "Ini menyebabkan insiden tragis tersebut," ujar Ohadi yang disiarkan stesyen televisyen Iran.
"Peristiwa ini menunjukkan kesalahan pengaturan dan kurangnya perhatian serius akan keselamatan para jemaah," cetus Ohadi. "Tak ada lagi penjelasan lain. Pegawai-pegawai Saudi harus dimintai tanggung jawab," tambahnya.
Sementara itu, menurut sumber-sumber seperti dikutip sejumlah surat khabar Arab, termasuk al-Dyar yang berbahasa Arab, konvoi kenderaan Putera Mahkota sekaligus Menteri Pertahanan Saudi, Mohammad bin Salman Al Saud telah menyebabkan para jemaah panik hingga menimbulkan aksi saling tolak-menolak.
"Konvoi besar Mohammad bin Salman Al Saud, putera Raja dan Putera Mahkota, yang dikawal oleh lebih dari 3,500 pasukan keselamatan, termasuk 200 tentera dan 150 polis , melaju di jalanan untuk melewati para jemaah yang bergerak menuju lokasi pelemparan jumrah, hingga menimbulkan kepanikan di antara jutaan jemaah yang bergerak dari arah berlawanan dan menyebabkan saling dorong," demikian diberitakan media-media Arab.
Tak ada pengesahan dari otoriti setempat atas laporan ini. Namun sejumlah pengamat mengatakan, adanya konvoi tersebut menjelaskan mengapa dua jalan menuju lokasi pelemparan jumrah ditutup.
detikNews
No comments:
Post a Comment