27/2/16
- Setelah sekolah ini ditinggal hampir seluruh muridnya, proses belajar
mengajar hanya menyisakan Liu Jiankang dan gurunya, Liu Zhaoming.
Bagaimana tidak, Liu Jiankang adalah satu-satunya murid di sekolah yang berdiri di kawasan pedesaan provinsi Hubei, China, ini.
Sekolah ini dulunya sangat ramai karena memiliki 300 murid dan sekitar 30 guru. Kini, guru yang tersisa di sekolah itu hanya Liu Zhaoming.
Kini, sekolah tersebut praktis hanya digunakan oleh Liu Zhaoming dan satu-satunya murid, Liu Jiankang.
Zhaoming menjelaskan, anak-anak di desa itu satu per satu dibawa orangtua mereka yang bekerja di kota besar untuk mendapatkan peruntungan yang lebih baik.
Semua anak pergi, dan yang tersisa hanya Liu Jiankang. Itu pun karena kedua orangtua Liu Jiankang terpaksa memulangkan bocah itu ke desa setelah liburan festival musim semi.
Kondisi yang dialami Liu Jiankang dan gurunya, Liu Zhaoming, ini merupakan contoh masalah yang tercipta karena urbanisasi di China.
Sebagian warga desa memilih pergi ke kota untuk mencari penghasilan lebih baik. Namun, banyak anak yang tak beruntung, ditinggalkan, tumbuh tanpa orangtua, atau dalam kasus Liu Jiankang, tanpa teman sekolah.
Editor | : Ervan Hardoko |
Sumber | : shanghaiist/KOMPAS.com |
No comments:
Post a Comment