6/1/17
Dalam foto yang dimuat di akaun Facebook sebuah stesyen radio di
Caranavi, Bolivia ini terlihat korban diikat di pohon bersama salah
seorang anaknya sementara warga menyaksikan peristiwa itu.
LA PAZ —
Malang benar nasib seorang wanita separuh umur di Bolivia ini. Akibat
dituduh mencuri kereta, penduduk mengikatnya di pohon agar digigit semut api
hingga mati.
Peristiwa tragis itu terjadi pada malam tahun baru di kota Caranavi
sekitar 160 kilometer ke arah timur laut dari ibu kota La Paz.
Sebenarnya, perempuan berusia 52 tahun itu masih hidup ketika diselamatkan polis dan sempat dikejarkan ke rumah sakit.
Namun, semut-semut api itu menggigit kerongkongan perempuan tersebut sehingga dia kesukaran bernafas dan akhirnya meninggal dunia.
Warga setempat menangkap perempuan itu setelah dia mencuba menolong puteranya yang terlebih dulu diikat di pohon setelah dituduh mencuri.
Pemerintah setempat mengatakan, berdasarkan hasil penyiasatan sementara, korban dan kedua anaknya yang berusia 22 dan 28 tahun datang ke kota itu dari La Paz untuk menagih hutang.
Namun, entah bagaimana niat menagih hutang itu malah berakhir tuduhan pencurian kereta. Tidak diperoleh juga informasi terkait nasib kedua anak perempuan itu.
"Awalnya penyiasatan ini dibuka terkait kes percubaan pencurian kereta. Namun, arah investigasi berubah menjadi dugaan pembunuhan dan penganiayaan," kata Gunter Agudo, ketua polis setempat.
Sejauh ini, polis baru menangkap satu orang yang dipercayai menjadi provokator yang mendorong warga main hakim sendiri.
Salah seorang warga menggambarkan korban dan kedua anaknya sebagai kriminal yang datang ke kota itu untuk membuat onar.
Warga juga mengatakan ketiga orang itu juga mempersulit warga miskin yang bekerja keras agar boleh membeli keretanya sendiri.
Namun, Robertmar Aramayo, yang mengaku sebagai keponakan korban, melalui akaun Facebook sebuah radio tempatan mengecam perbuatan warga Caranavi.
"Keluarga kami sangat kehilangan bibi tercinta. Saya harap pengadilan dapat menjelaskan apa yang terjadi kerana mereka membuat sepupu saya kehilangan ibunya," ujar Aramayo.
Sebenarnya, perempuan berusia 52 tahun itu masih hidup ketika diselamatkan polis dan sempat dikejarkan ke rumah sakit.
Namun, semut-semut api itu menggigit kerongkongan perempuan tersebut sehingga dia kesukaran bernafas dan akhirnya meninggal dunia.
Warga setempat menangkap perempuan itu setelah dia mencuba menolong puteranya yang terlebih dulu diikat di pohon setelah dituduh mencuri.
Pemerintah setempat mengatakan, berdasarkan hasil penyiasatan sementara, korban dan kedua anaknya yang berusia 22 dan 28 tahun datang ke kota itu dari La Paz untuk menagih hutang.
Namun, entah bagaimana niat menagih hutang itu malah berakhir tuduhan pencurian kereta. Tidak diperoleh juga informasi terkait nasib kedua anak perempuan itu.
"Awalnya penyiasatan ini dibuka terkait kes percubaan pencurian kereta. Namun, arah investigasi berubah menjadi dugaan pembunuhan dan penganiayaan," kata Gunter Agudo, ketua polis setempat.
Sejauh ini, polis baru menangkap satu orang yang dipercayai menjadi provokator yang mendorong warga main hakim sendiri.
Salah seorang warga menggambarkan korban dan kedua anaknya sebagai kriminal yang datang ke kota itu untuk membuat onar.
Warga juga mengatakan ketiga orang itu juga mempersulit warga miskin yang bekerja keras agar boleh membeli keretanya sendiri.
Namun, Robertmar Aramayo, yang mengaku sebagai keponakan korban, melalui akaun Facebook sebuah radio tempatan mengecam perbuatan warga Caranavi.
"Keluarga kami sangat kehilangan bibi tercinta. Saya harap pengadilan dapat menjelaskan apa yang terjadi kerana mereka membuat sepupu saya kehilangan ibunya," ujar Aramayo.
Sumber:Kompas.com
No comments:
Post a Comment