Pada Isnin minggu ini, 13 perempuan terlihat berkumpul di lereng bukit Kota Chongqing. Namun yang aneh adalah mereka secara bergantian membaringkan diri di lubang yang dibuat sedemikian rupa agar serupa dengan lubang kuburan yang baru digali.
Usut punya usut, para perempuan itu ternyata mengikuti program yang dinamakan kelas pemakaman. China Youth Daily mewartakan, para perempuan itu rata-rata sedih akibat keadaan mereka pasca-perceraian dan ritual itu dilakukan guna merenungkan hidup serta mati demi mendapatkan kembali kekuatan mereka.
Sebagaimana dikutip dari South China Morning Post, Sabtu (25/2/2017), perancang program tersebut, Liu Taijie mengatakan, usai menjalani perceraian, ia kehilangan harapan dan mencuba mengakhiri hidupnya. Taijie dapat kembali bangkit usai mengubah cara pandangnya terhadap hidup dan mati.
“Saya ditinggalkan oleh suami. Saya dibenci keluarga. Saya ditipu oleh penipuan penjualan ‘piramida’. Saya ingin mati,” ujarnya dalam video yang diunggah ke People Daily. Setelah berhasil bangkit, ia ingin membantu para perempuan yang menjalani kehidupan pasca-perceraian.
Program kelas pemakaman itu diadakan sekali setiap dua bulannya tanpa biaya bagi siapa pun yang membutuhkannya. “Saya berharap semua perempuan yang bercerai dapat menjalani kehidupan baru dan mencapai tujuan mereka sendiri,” tambah Taijie.
Okezone 25/2/17
No comments:
Post a Comment