22/07/2017
BENGALURU - Seorang musisi India bermain gitar ketika pasukan doktor membedah otaknya untuk menangani kejang otot pada bahagian jari.
Abhishek Prasad (37), nama musisi tersebut, memang sengaja diminta
bermain gitar setiap kali pasukan doktor "membakar" beberapa bahagian otaknya
guna memulihkan penyakit distonia yang menyerang musisi ini.
Penyakit itu menyebabkan Prasad mengalami kejang menyakitkan. Dia
juga kerap melakukan gerakan berulang atau postur abnormal tanpa
disengaja.
Akibatnya, Prasad kesukaran memindahkan jari tengah, jari manis, dan jari kelingking pada tangan kirinya ketika bermain gitar.
"Saya fikir kekakuan yang saya alami kerana terlalu banyak latihan.
Saya istirahat dan kembali latihan, namun tetap kaku. Beberapa doktor
mengatakan itu kelelahan otot dan saya diberi ubat antinyeri,
multivitamin, antibiotik, fisioterapi, dan lain-lain," paparnya.
Namun, kejang pada jarinya tetap berulang hanya ketika dia bermain
gitar. Dan sembilan bulan lalu, seorang doktor pakar saraf mendiagnosa
Prasad mengalami distonia.
"Saya dianjurkan menjalani pembedahan otak, tapi saya takut. Doktor saya, Sharan Srinivasan, memberi keyakinan kepada saya untuk melakukannya," kata Prasad.
Prasad ingat betul prosedur yang harus dia jalani di rumah sakit Bhagwan Mahavir Jain, Bangalore, India selatan itu.
Menurutnya, pasukan doktor mematok sebuah bingkai dengan memasang empat
sekeru di kepalanya untuk membuka tengkoraknya sebelum melakukan
pemindaian MRI (magnetic resonance imaging).
"Pemindaian membantu pasukan doktor memastikan seberapa dalam elektroda
ditanamkan untuk membenahi sirkuit-sirkuit di dalam otak," ujarnya.
Doktor Srinivasan mengatakan dia melubangi tengkorak Prasad sedalam
14 milimeter dan menanamkan elektroda khusus. Wilayah yang disasarkan,
menurut doktor Srinivasan, berada pada "8 hingga 9 cm di dalam otak".
Sambil pasukan doktor bekerja, Prasad diminta memainkan gitarnya.
"Hingga pembakaran keenam, jari saya membuka. Saya kembali normal dengan sendirinya di meja pembedahan," katanya.
Dia mengaku merasa "seperti ada generator yang menyala ketika pembedahan ". Meski demikian, dia tidak merasa sakit.
Doktor Srinivasan menjelaskan, pesakit tidak merasakan sakit kerana pembedahan berlangsung dengan bius lokal.
Ketika ini, Prasad mengaku, tangan kiri dan kaki kirinya sedikit lemah.
"Namun, saya akan pulih dalam sebulan dan mulai berlatih penuh," ujar
dia.
Operasi sirkuit otak yang dijalankan ketika pesakit benar-benar sedar adalah capaian penting di India. Demikian menurut doktor Srinivasan.
"Orang-orang dengan kelainan saraf biasanya merasa depresi dan
terpojok. Ini adalah pesakit-pesakit yang harus kita raih," kata doktor
Srinivasan.
Sumber: Kompas.com
No comments:
Post a Comment