23/7/17
ANKARA – Israel lagi-lagi dipandang sebagai penyebab meningkatnya ketegangan di Masjid Al Aqsa.
Pasalnya, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memaksakan pemasangan
mesin pendeteksi logam di lingkungan masjid sakral di Yerusalem tersebut
dengan alasan memperketat keselamatan.
Menanggapi hal tersebut, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memperingatkan yang umat Islam tidak akan tinggal diam terhadap aksi kekerasan yang terus berlanjut di Masjid Al Aqsa. Apalagi, pengamanan tersebut telah berakhir ricuh dan menyebabkan tiga pemuda Palestin terbunuh.
Erdogan juga mendesak pasukan keselamatan di Israel untuk menghindari
tindak kekerasan dan tetap mematahui undang-undang internasional, serta
menghargai hak-hak fundamental manusia. Demikian ucapnya kepada kru media dalam sidang media di Lapangan Terbang Ataturk, Istanbul, seperti
disunting dari Daily Sabah, Ahad (23/7/2017), sebelum ia berangkat ke Arab Saudi dalam rangka lawatan kenegaraan ke Negara Teluk Arab.
Sejak ketegangan meningkat di Yerusalem pada Jumaat 21 Julai, Presiden Erdogan sudah menghubungi Presiden Palestin Mahmoud Abbas untuk menyatakan keprihatinan dan meyakinkan aksi Israel tidak boleh ditoleransi. Ia juga menelefon Presiden Israel Reuven Rivlin guna mendesaknya mencabut mesin pendeteksi logam di Masjid Al Aqsa.
“Dalam rangka kebebasan beragama dan beribadah tidak boleh ada halangan bagi umat Islam. Mengingat pentingnya Haram al-Sharif bagi dunia Islam, detektor logam yang diletakkan oleh Israel harus disingkirkan dalam waktu sesingkat mungkin dan ketegangan yang terjadi harus segera diakhiri,” tekannya.
Presiden Turki ketika ini sedang dalam perjalanan sowan ke beberapa negara Arab guna mencari jalan keluar bagi konflik diplomatik Qatar. Setelah menemui Raja Salman dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman al Saud di Jeddah, Erdogan akan segera bertolak ke Kuwait selaku mediator konflik ini. Terakhir, dia akan singgah di Qatar untuk berbincang dengan Emir Sheikh Tamim bin Hamad al Thani.
Sumber: okezone
Menanggapi hal tersebut, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memperingatkan yang umat Islam tidak akan tinggal diam terhadap aksi kekerasan yang terus berlanjut di Masjid Al Aqsa. Apalagi, pengamanan tersebut telah berakhir ricuh dan menyebabkan tiga pemuda Palestin terbunuh.
Sejak ketegangan meningkat di Yerusalem pada Jumaat 21 Julai, Presiden Erdogan sudah menghubungi Presiden Palestin Mahmoud Abbas untuk menyatakan keprihatinan dan meyakinkan aksi Israel tidak boleh ditoleransi. Ia juga menelefon Presiden Israel Reuven Rivlin guna mendesaknya mencabut mesin pendeteksi logam di Masjid Al Aqsa.
“Dalam rangka kebebasan beragama dan beribadah tidak boleh ada halangan bagi umat Islam. Mengingat pentingnya Haram al-Sharif bagi dunia Islam, detektor logam yang diletakkan oleh Israel harus disingkirkan dalam waktu sesingkat mungkin dan ketegangan yang terjadi harus segera diakhiri,” tekannya.
Presiden Turki ketika ini sedang dalam perjalanan sowan ke beberapa negara Arab guna mencari jalan keluar bagi konflik diplomatik Qatar. Setelah menemui Raja Salman dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman al Saud di Jeddah, Erdogan akan segera bertolak ke Kuwait selaku mediator konflik ini. Terakhir, dia akan singgah di Qatar untuk berbincang dengan Emir Sheikh Tamim bin Hamad al Thani.
Sumber: okezone
No comments:
Post a Comment