Selasa, 19 September 2017
Seekor singa laut diikat di sebatang pohon. (Foto: El Universo)
QUITO -
Sebagai sesama makhluk hidup sudah seharusnya manusia menyayangi
binatang. Namun, tak jarang kita mendengar ulah kejam manusia yang
menyakiti binatang bahkan hingga mereka mati. Satu kes penyiksaan
hewan menggemparkan warga Ekuador baru-baru ini setelah seekor singa
laut mati dengan tragis.
Singa laut tersebut diketahui mati setelah diikat di sebatang pohon
oleh seseorang tak bertanggung jawab layaknya hewan darat seperti
anjing atau kucing. Insiden tersebut terjadi tepatnya di wilayah Daule
di dekat pantai Pasifik. Keberadaan singa laut malang itu ditemukan tak
sengaja oleh seorang pejalan kaki yang kemudian melaporkannya ke pihak
berwenang pada 13 September 2017.
Otoriti setempat kemudian datang ke lokasi dengan ditemani doktor
hewan dari Zoo Pantanal. Singa laut tersebut langsung
dievakuasi di tempat yang aman dan menjalani rawatan. Namun sayangnya
beberapa hari kemudian, si mamalia laut itu mati demikian sebagaimana
diwartakan IBTimes, Selasa (19/9/2017).
(Foto: El Universo)
Kini polis sedang memburu pelaku jahanam yang keterlaluan
tersebut. Pelaku diketahui terancam hukuman 3 tahun penjara.
Kementerian Lingkungan Hidup pada awalnya berencana akan segera
mengembalikan si singa ke habitat alaminya, namun ia diperkirakan telah
diikat dalam waktu cukup lama hingga membuatnya sangat menderita.
Singa laut diketahui banyak menghuni pesisir Amerika Selatan.
Mereka kerap terlihat mengunjungi pantai di Peru, Cile, Ekuador,
Kolombia dan Panama. Mereka juga dapat ditemukan di Kepulauan Galapagos,
yang merupakan bagian dari Ekuador. Singa laut dewasa boleh membesar hingga mencapai panjang 2.5 meter.
Di Amerika Selatan, singa laut kerap menjadi sasaran perburuan
selama 1,000 tahun terakhir. Namun, perburuan terhadap makhluk gembul
tersebut telah dilarang di banyak negara di kawasan ini kerana
populasinya yang terus turun secara drastik.
No comments:
Post a Comment