Dilansir Tribunstyle.com dari Koreaboo, polis Gyeongnam telah mengumumkan bahwa mereka menangkap A dan teman berusia 39 tahun, B, kerana dugaan pembunuhan, yang terjadi pada 20 Disember.
Dengan senjata tumpul, sang teman memasuki rumah ibu suspek sekitar pukul 02:40 dan memukulnya sampai mati.
Anak mangsa tersebut memanggil 911 dengan mengatakan bahwa ibunya telah meninggal, mendorong polis untuk segera mencarikan tersangka.
Perlu waktu hampir sebulan, tapi temannya ditangkap setelah pemeriksaan rakaman kamera keselamatan di sekitarnya.
Awalnya teman tersebut mendakwa bahwa dia adalah satu-satunya pelaku, namun pada akhirnya, dia mengaku telah diperintahkan untuk membunuh ibu tersebut oleh anaknya sendiri, si A.
Teman tersebut mengungkapkan mengapa puteranya memutuskan untuk membunuh ibunya. Itu semua kerana wang.
"[Anak laki-laki] menganggapnya sukar secara ekonomi kerana ibunya. Dia bertanya-tanya apakah dia harus membunuh ibunya dengan kecelakaan kereta atau dengan pembakaran," ungkap si pelaku yang juga anak korban
Sang ibu sebelumnya pernah dirawat di rumah sakit jiwa kerana gejala skizofrenia.
Setelah pembunuhan tersebut, si anak tersebut memindahkan ₩ 12 juta KRW (~ $ 11.160 USD) ke akaun temannya beberapa kali.
Hal itu juga mengungkapkan bahwa sang anak mengubah nama rumah ibunya dengan namanya ketika sang ibu berada di rumah sakit.
Namun, ketika ditanya mengapa ibunya dibunuh, anak tersebut mendakwa bahwa dia adalah anak yang baik.
"Saya adalah anak berbakti," ucap A
Mr A benar-benar menolak semua tuduhan terhadapnya, dengan mengatakan bahwa dia tidak bersalah.
Kesnya menjadi topik hangat di Korea kerana tuntutannya terus mengungkapkan motif di balik pembunuhan tersebut.
TRIBUNSTYLE.COM
No comments:
Post a Comment