Friday, July 20, 2018

Derita para atlit muda Korea Selatan, diperkosa dan dipukul Jurulatih

Derita Para Atlet Muda Korea Selatan, Diperkosa dan Dipukuli Pelatih
AFP/JUNG YEON-JE
Foto ini diambil pada 29 Mei 2018 ketika mantan pemain tenis Korea Selatan Kim Eun-hee diwawancarai AFO di Seoul.
SEOUL - Ketika Kim Eun-hee baru berusia 10 tahun, dia adalah siswi sekolah rendah yang bermimpi menjadi seorang bintang lapangan tenis.

Namun,  ketika  itulah untuk kali pertama sang jurulatih memperkosanya.
Kim Eun-hee masih terlalu muda untuk memahami hal tersebut.
Dia hanya memahami amat ketakutan ketika jurulatih itu memintanya masuk ke ruangannya usai berlatih.

"Perlu waktu bertahun-tahun bagi saya untuk memahami bahwa tindakan itu adalah satu perkosaan," kata Kim.
"Dia terus memperkosa saya selama dua tahun. Dia mengatakan, hal itu adalah rahsia antara saya dengan dia," tambah Kim.

Kim, yang kini berusia 27 tahun, untuk pertama kali membuka kisahnya kepada media massa internasional.
Kim memilih berbicara secara terbuka meski dia memiliki hak untuk menutupi identitinya.

Kim ingin mengungkapkan bagaimana nasib para atlet wanita Korea Selatan yang diam dalam penderitaan akibat pelecehan seksual yang dilakukan jurulatih mereka.
Korea Selatan selama ini mungkin lebih dikenal dengan kemajuan teknologinya dan muzik K-Pop yang mendunia.

Di sisi lain, Korea Selatan juga dikenal sebagai kekuatan olahraga regional dan menjadi negara Asia selain Jepun yang sudah menganjur   Olimpiade musim panas dan musim dingin.
Meski berpenduduk relatif sedikit, Korea Selatan hampir selalu menduduki posisi 10 besar kedua Olimpiade itu.

Negeri Ginseng ini juga dikenal amat dominan dalam cabang panahan, taekwondo, dan beberapa bidang lainnya.
Para atlet perempuan Korea Selatan juga dikenal cukup berprestasi dalam bidang  golf dunia.

Meski demikian, secara budaya negeri ini masih amat patriarki dan amat menghargai hirarki.
Sehingga koneksi personal sama pentingnya dengan kemampuan seseorang untuk mencapai sebuah karier yang berjaya.

Dalam sebuah komuniti kompetitif di mana kemenangan adalah segalanya, banyak atlet muda yang mengorbankan sekolah dan meninggalkan keluarga dan tinggal di asrama demi mendapatkan latihan intensif.

Tribunnews

No comments:

Post a Comment