Agregasi BBC Indonesia
·
Sabtu 07 Jul 2018
e
Foto: BBC
THAILAND - Para remaja Thailand yang terperangkap di dalam gua selama dua pekan mengirimkan pesan tertulis kepada orang tua mereka.
Isi pesan yang dibawa para penyelam dari tim SEAL Angkatan Laut
Thailand cukup beragam. Salah satunya berbunyi, "jangan khawatir…kami
semua kuat."
Ada pula tulisan berisi permintaan beberapa jenis makanan. Bahkan,
ada yang meminta "guru, jangan beri kami banyak pekerjaan rumah" jika
mereka sudah berhasil keluar dan kembali bersekolah.
Dalam surat terpisah, pelatih sepak bola yang turut terperangkap bersama para remaja itu "memohon maaf" kepada para orang tua.
"Kepada para orang tua murid yang tercinta, mereka semua kini baik-baik saja. Tim penyelamat memperlakukan kami dengan baik.
"Saya berjanji merawat mereka sebaik mungkin dan terima kasih
atas ucapan yang baik. Saya juga memohon maaf dengan tulus kepada para
orang tua," tulis Ekkapol Chantawong, pelatih sepak bola berusia 25
tahun.
Pesan tulisan yang dibawa para penyelam itu merupakan wujud
komunikasi pertama antara para remaja dengan orang tua mereka setelah
upaya membawa kabel telepon ke dalam gua menemui kegagalan.
Gubernur Chiang Rai, Narongsak Osotthanakorn, mengatakan
kesehatan para remaja telah membaik ke taraf normal. Mereka disebut
sudah cukup kuat untuk berjalan, tapi belum bisa berenang. Kendati
begitu, para penyelam terus mengajari mereka teknik menyelam dan
pernapasan.
Bagaimana Situasi di Dalam Gua?
Keberadaan para remaja itu ditemukan oleh sejumlah penyelam asal Inggris pada Senin 2 Juli, 10 hari setelah mereka menghilang.
Ternyata mereka berada di landasan batu yang tak terjangkau
genangan air sejauh 4 kilometer dari mulut gua. Sejak mereka ditemukan,
regu penyelamat Thailand dan dari berbagai negara memberi pasokan
makanan, oksigen, dan pertolongan medis.
Namun, ada kekhawatiran taraf oksigen di dalam gua telah menurun,
yang disebut para pejabat setempat mencapai 15%. Padahal biasanya taraf
oksigen mencapai 21%. Untuk mengatasi masalah itu, pemerintah setempat
telah membuat saluran udara ke dalam gua.
Kendala lainnya adalah genangan air. Di mulut gua, militer dan
kalangan sipil berupaya menyedot air dari dalam gua. Namun, upaya itu
terancam buntu karena hujan deras diperkirakan bakal mengguyur kawasan
tersebut dan menimbulkan banjir.
Berpacu dengan waktu, para regu penyelamat mengebor lebih dari
100 lubang di luar gua guna mencapai tempat para remaja itu berada.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 18 lubang cukup menjanjikan. Yang
terdalam mencapai 400 meter. Akan tetapi Gubernur Chiang Rai, Narongsak
Osotthanakorn, mengaku tidak yakin apakah lubang-lubang itu bisa
mencapai lokasi para remaja yang diyakini berada 600 meter di bawah
permukaan tanah.
(kha)
No comments:
Post a Comment