Thursday, September 20, 2012

Remaja perempuan 19 tahun menang kerusi Parlimen


Proscovia Oromait
Proscovia Oromait (19) menjadi anggota parlimen termuda di Uganda
Seorang wanita remaja yang baru lulus dari sekolah tinggi, telah berhasil  menang  kerusi di parlimen Uganda, menambah majorii parti yang berkuasa tetapi membuat beberapa anggota parliman malu dan mengatakan bahawa keberhasilannya menurunkan harapan anggota parlimen di negara Afrika Timur itu.

Proscovia Oromait, yang saat ini masih berusia 19 tahun dan berharap untuk melanjutkan pengajian ke perguruan tinggi, maju dalam perebutan kerusi parleman di bahagian timur Uganda untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh ayahnya yang meninggal dunia.

Parti berkuasa dari Presiden Yoweri Museveni telah putus asa untuk meraih kemenangan di sana, setelah kehilangan tujuh dari delapan pemilihan parlimen pada tahun ini. Pemilihan ini secara luas dilihat sebagai ujian bagi populariti Museveni, dan beberapa pemimpin parti memperkirakan bahawa Oromait akan menang dengan suara simpati warga. Hasilnya ia menjadi anggota parlimen termuda Uganda dan mendongkrak popularitis parti Museveni.

Michael Mukula, seorang anggota parlimen yang merupakan salah satu wakil ketua partii yang berkuasa, mengatakan bahawa kemenangan Oromait itu telah membuat banyak riak dalam organisasi, dan membaginya menjadi dua kelompok yaitu reformis dan kelompok garis keras, yang menginginkan kemenangan dengan cara apapun yang diperlukan.

“Saya sedikit khawatir dan terkejut, kerana kurangnya pengalaman nya. Ini bukanlah sesuatu yang dapat anda bebankan ke pundak seorang anak berusia muda” kata Mukula mengomentari terpilihnya Oromait.
Oromait akan mewakili suatu tempat yang bernama Usuk, daerah dimana jalan-jalan tanah kebanjiran setiap musim hujan, dan tempat dimana hanya ada satu sekolah menengah atas yang berfungsi, serta penduduknya berjumlah 100,000 orang yang dikatakan miskin secara menyeluruh.

Museveni, yang mengambil alih kekuasaan secara paksa pada tahun 1986, belum mengatakan apakah ia akan mencalonkan diri lagi pada pemilu 2016 mendatang, tapi dia menghadapi oposisi yang tumbuh di dalam dan luar parti yang mendesak dirinya mundur.

Meskipun banyak yang mencebir dan tidak yakin dengan kemampuannya, namun Oromait tetap yakin dengan kemampuannya.
“Ini bukan tentang usia … tapi otak.” tuturnya kepada wartwan baru-baru ini.
Mwambutsya Ndebesa, seorang profesor sejarah politik di Universiti  Makerere Uganda, mengatakan bahawa Oromait boleh berubah menjadi sosok yang jauh lebih inspiratif dari beberapa rakannya yang usianya jauh lebih tua darinya.
“Dia mungkin saat ini belum mempunyai idea. Tapi dia memiliki kemampuan untuk belajar,” kata Ndebesa. sumber

No comments:

Post a Comment