Sunday, January 27, 2013

Ibu yang puterinya dipancung tolak santunan Arab Saudi

27 Jan 2013

Rafeena Nafeek
Rafeena Nafeek mengaku mendapat maklumat puterinya dipancung dari media, bukan pemberitahuan resmi Arab Saudi.

Ibu Sri Lanka yang anaknya dipancung di Arab Saudi secara terbuka menolak santunan yang ditawarkan pemerintah negara itu dengan alasan tidak mau menerima apapun dari "negara yang membunuh anak saya".

Rafeena Nafeek menyampaikan hal itu setelah puterinya, Rizana, yang bekerja di Arab Saudi dipancung kerana dinyatakan bersalah membunuh bayi yang diasuhnya.
Meskipun menolak santunan Arab Saudi, keluarga Nafeek menerima bantuan yang diberikan oleh Presiden Sri Lanka pada Selasa (22/01) sebanyak US$7.000.

Rafeena Nafeek mengaku telah memaafkan orang-orang yang bersikeras puterinya dihukum mati dengan cara dipancung.
"Tidak perlu menyalahkan siapapun, Rizana telah pergi," tuturnya kepada BBC.

Keinginan pendidikan

Dia dan suaminya datang ke ibukota Sri Lanka dari rumah mereka di Sri Lanka timur dua minggu setelah puteri mereka dihukum. Rafeena Nafeek mengatakan keluarga mengetahui nasib Rizana dari media.
"Bahkan permintaan kami agar jenazah dipulangkan ke Sri Lanka ditolak."

Dia yakin anaknya tidak bersalah dan keliru dinyatakan membunuh bayi majikan pada 2005.
Pemerintah Arab Saudi mengatakan Razina tidak boleh mendapat pengampunan kerana orang tua bayi menginginkan hukuman pancung diterapkan.

Rafeena menyerukan kepada keluarga-keluarga miskin agar tidak mengirim anak mereka menjadi pembantu rumah tangga di Arab Saudi atau negara lain.
Sebaliknya, lanjut ibu yang menangis dalam wawancara dengan BBC, keluarga harus mendidik anak-anak. Keinginan itu juga pernah diungkapkan oleh Rizana sebelum pemancungannya.

  |  Sumber: BBC Indonesia

No comments:

Post a Comment