Karachi, - Para penyerang yang tak dikenali
menembak mati seorang peguam dan dua anak laki-lakinya yang berumur
15 tahun dan 12 tahun di kota Karachi, Pakistan hari ini. Aksi
penembakan tersebut dipercayai sebagai serangan sektarian yang mensasarkan
warga Syiah Pakistan.
Para pelaku yang menggunakan motorsikal, menembak peguam Kausar Saqlain dan dua puteranya, Owais Abbas dan Mohammad Abbas. Saat kejadian, peguam Mahkamah Tinggi itu sedang menghantarkan anak-anaknya ke sekolah.
"Tampaknya ini pembunuhan sektarian," ujar Ketua Polis Karachi, Iqbal Mahmood kepada kantor berita AFP, Selasa (28/5/2013). Ditambahkannya, kejadian ini masih disiasat lebih lanjut.
Atas kejadian itu, para peguam memboikot semua perbicaraan yang berlangsung di Mahkamah Tinggi setempat hari ini. Mereka mengecam pembunuhan Saqlain dan kedua puteranya.
"Kami mengecam keras pembunuhan kolega kami dan kedua puteranya, dan kami menghentikan semua aktiviti di mahkamah," ujar Mustafa Lakhan, ketua Asosiasi Advokat Mahkamah Tinggi Sindh.
Karachi yang berpenduduk sekitar 18 juta rakyat tersebut, marak dengan aksi-aksi pembunuhan dan penculikan. Selama bertahun-tahun, kekerasan etnik, sektarian dan ahli politik kerap terjadi di kota tersebut.
Kaum Syiah merupakan minoriti di Pakistan, jumlahnya mencapai sekitar 20 persen dari total penduduk Pakistan. Di negeri yang didominasi warga Sunni itu, serangan-serangan terhadap warga Syiah terus meningkat kebelakangan ini.
Sebelumnya pada Mac lalu, 50 orang mati akibat ledakan bom kereta di kawasan Syiah di Karachi. Itu merupakan serangan besar keempat terhadap komuniti Syiah sejak 10 Januari lalu, yang telah menewaskan lebih dari 250 orang.
Para pelaku yang menggunakan motorsikal, menembak peguam Kausar Saqlain dan dua puteranya, Owais Abbas dan Mohammad Abbas. Saat kejadian, peguam Mahkamah Tinggi itu sedang menghantarkan anak-anaknya ke sekolah.
"Tampaknya ini pembunuhan sektarian," ujar Ketua Polis Karachi, Iqbal Mahmood kepada kantor berita AFP, Selasa (28/5/2013). Ditambahkannya, kejadian ini masih disiasat lebih lanjut.
Atas kejadian itu, para peguam memboikot semua perbicaraan yang berlangsung di Mahkamah Tinggi setempat hari ini. Mereka mengecam pembunuhan Saqlain dan kedua puteranya.
"Kami mengecam keras pembunuhan kolega kami dan kedua puteranya, dan kami menghentikan semua aktiviti di mahkamah," ujar Mustafa Lakhan, ketua Asosiasi Advokat Mahkamah Tinggi Sindh.
Karachi yang berpenduduk sekitar 18 juta rakyat tersebut, marak dengan aksi-aksi pembunuhan dan penculikan. Selama bertahun-tahun, kekerasan etnik, sektarian dan ahli politik kerap terjadi di kota tersebut.
Kaum Syiah merupakan minoriti di Pakistan, jumlahnya mencapai sekitar 20 persen dari total penduduk Pakistan. Di negeri yang didominasi warga Sunni itu, serangan-serangan terhadap warga Syiah terus meningkat kebelakangan ini.
Sebelumnya pada Mac lalu, 50 orang mati akibat ledakan bom kereta di kawasan Syiah di Karachi. Itu merupakan serangan besar keempat terhadap komuniti Syiah sejak 10 Januari lalu, yang telah menewaskan lebih dari 250 orang.
No comments:
Post a Comment