26 Julai 2013
(c) ShutterStock
Kasih orang tua sepanjang masa, hal itu benar
adanya. Seorang ayah tidak akan tergamak melihat anak tersayangnya
kesakitan kerana menderita kanser yang terus menggerogoti tubuhnya.
Segala usaha dilakukan agar anaknya tidak terlalu merasakan sakitnya
kemoterapi dan sel-sel ganas merubuhkan daya tahannya. Ayah satu ini
memberi puterinya ganja, dengan harapan sakit yang diderita tidak membuat
semakin menderita.
Brandon Krenzler asal Negara
Oregon, Amerika Syarikat, mengubati anak perempuannya menderita kanser
darah dengan ganja. Di Oregon,ganja sah digunakan demi pengubatan.
Brandon tidak pernah lelah mencari cara agar puteri yang amat
disayanginya itu tidak lagi menangis kesakitan, berteriak penuh
kepahitan dan seolah tak lagi memiliki jiwa ketika usai kemoterapi. Pada
dasarnya, ganja memang meringankan rasa sakit, namun tindakan Brandon
mendapat banyak kecaman.
Doktor bahkan menganggap
Brandon sinting lantaran menginginkan pemakaian ganja untuk anaknya.
"Para doktor menyebut saya penjahat," ujar Brandon. Puteri cantik
Brandon, Mykayla Constock sangat menderita sebab penyakitnya. Walau
belum menemukan jawaban pasti efek dari ganja tersebut, Brandon menulis
di dalam blog nya menjelaskan penyakit anaknya secara lengkap. Lalu dia
mencuba sendiri terapi bagi anaknya dengan memberi segram minyak ganja
serta jus ganja, dan hasilnya nafsu makan anaknya pulih.
Tidak
hanya nafsu makan, rasa sakit pun berkurang. Mykayla tidak lagi
muntah-muntah parah seusai kemoterapi dan kondisi tubuhnya juga tidak
terlalu menurun. Tindakan Brandon membuat wacana pemerintah untuk
mengambil alih hak asuh Mykayla. Brandon mengaku takut bila hal itu
benar-benar terjadi. "Aku memberikan ganja kerana ingin meringankan rasa
sakit Mykayla, itu saja" ujarnya dengan nada suara yang sedih.
Tidak
ada satu orang tua pun yang tega melihat anaknya menderita, termasuk
Brandon. Beberapa orang mengatakan tindakannya gila dan tidak memiliki
dasar yang kuat. Tapi usahanya untuk membuat puterinya tidak terus
terpuruk dalam penyakit pantas dihargai, ladies.
sumber:Vemale.com
No comments:
Post a Comment