01 Nov 2013
Merdeka.com - Seorang
pegawai keselamatan Mesir hari ini mengatakan pasukan keselamatan telah
menahan 22 wanita anggota Ikhwanul Muslimin.
Insiden ini memicu
ketegangan beberapa hari sebelum mantan Presiden Muhammad Mursi dan 14
pemimpin Ikhwanul Muslimin dibicarakan.
Pasukan keselamatan telah menangkap ribuan anggota Ikhwanul Muslimin
sejak Tentera Mesir menggulingkan Mursi pada 3 Julai dan menjanjikan
adanya pilihanraya umum yang bebas dan adil. Tetapi mereka jarang menahan
para wanita anggota Ikhwanul Muslimin, terutama dalam jumlah besar,
seperti dilansir web asiaone.com, Jumaat (1/11).
Pegagwai keselamatan senior di Kota Alexandria, Nasser al-Abdullah,
mengatakan tuduhan terhadap para perempuan itu termasuk menggunakan
kekuatan untuk mengganggu lalu lintas selama protes, menjadi anggota
kelompok pemberontak, dan mendistribusikan selebaran ilegal.
Seorang peguam yang mewakili para perempuan ini mengatakan mereka
yang ditahan berusia antara 15 tahun sampai 25 tahun. Mereka ditahan
pada Khamis pagi.
Ikhwanul Muslimin dan kelompok hak asasi menuduh tentera telah
melancarkan sebuah kudeta dan ingin mengembalikan Mesir ke zaman Husni
Mubarak, yang memerintah Mesir dengan tangan besi selama tiga dekade
sebelum dia akhirnya digulingkan dalam pemberontakan pada 2011.
Ratusan anggota Ikhwanul Muslimin telah terbunuh dan para pemimpin
mereka dimasukkan ke penjara. Mesir juga telah menyatakan keadaan
darurat dan menerapkan jam malam.
Pendukung Mursi telah menyerukan protes saban harinya dimulai pada hari ini sampai bergulirnya sidang Mursi pada Senin mendatang
Perbicaraan ini cenderung memperdalam jurang permusuhan antara
kelompok Ikhwanul Muslimin dan pemerintahan sementara yang didukung
tentera, yang sedang berjuang untuk mengembalikan kestabilan Mesir.
Ikhwanul Muslimin dan sekutu-sekutunya mendesak para demonstran pada Isnin akan datang untuk bergerak ke sebuah lembaga polis dekat
penjara Tora di Ibu Kota Kairo, tempat di mana sidang itu diadakan.
Tuduhan terhadap Mursi berhubungan dengan matinya puluhan orang
dalam bentrokan di luar Istana presiden pada Desember lalu, setelah
Mursi membuat marah lawan-lawannya dengan membuat keputusan yang
memperluas kekuasaannya.
Mursi telah ditahan di sebuah lokasi rahsia sejak dia digulingkan.
Setelah itu, kelompok militan Islam telah melancarkan serangan terhadap
pasukan keselamatandi Semenanjung Sinai.Baik pendukung dan penentang
Ikhwanul Muslimin kerap terlibat bertempur di jalan-jalan.
No comments:
Post a Comment