Pemerintah
Kota Yerusalem mewajibkan sekitar 200 masjid di Yerusalem Timur
memperlahankan suara azan, terutama panggilan buat solat subuh.
Pemerintah kota akan memulai projek percontohan itu di dua masjid di selatan Yerusalem bulan ini. Mereka telah mengalokasikan anggaran USD 57 ribu seperti dilansir surat khabar the Times of Israel, Ahad (2/3).
Kuatnya suara volume azan telah menjadi salah satu sumber konflik bertahun-tahun di Yerusalem. Misalnya di kawasan French Hill. Warga Yahudi di sana mengancam menyetel muzik metal kencang-kencang buat mengimbangi suara azan subuh dari masjid di permukiman Arab Isawiyah.
Kontan saja aturan itu diprotes keras sejumlah pemuka muslim, termasuk Mufti Yerusalem Muhammad Husaini. Dia menyebut langkah itu sebagai usaha Israel menegaskan kewenangan mereka atas Yerusalem.
Dia menegaskan kebijakan semacam itu kewenangan umat Islam. "Masjid-masjid di Palestina umumnya dan Yerusalem khususnya telah menjadi sasaran kampanye jahat penjajah," kata Muhammad kepada kantor berita Maan.
Pemerintah kota akan memulai projek percontohan itu di dua masjid di selatan Yerusalem bulan ini. Mereka telah mengalokasikan anggaran USD 57 ribu seperti dilansir surat khabar the Times of Israel, Ahad (2/3).
Kuatnya suara volume azan telah menjadi salah satu sumber konflik bertahun-tahun di Yerusalem. Misalnya di kawasan French Hill. Warga Yahudi di sana mengancam menyetel muzik metal kencang-kencang buat mengimbangi suara azan subuh dari masjid di permukiman Arab Isawiyah.
Kontan saja aturan itu diprotes keras sejumlah pemuka muslim, termasuk Mufti Yerusalem Muhammad Husaini. Dia menyebut langkah itu sebagai usaha Israel menegaskan kewenangan mereka atas Yerusalem.
Dia menegaskan kebijakan semacam itu kewenangan umat Islam. "Masjid-masjid di Palestina umumnya dan Yerusalem khususnya telah menjadi sasaran kampanye jahat penjajah," kata Muhammad kepada kantor berita Maan.
disunting dari Merdeka.com -
No comments:
Post a Comment