12 Apr 2014
Dengan 39 isteri dan 127 anak serta cucu, Chana adalah seorang pemilih
yang berbeda dari pemilih lainnya di negara terpencil di sebelah
timur India, yaitu Mizoram. Ini lantaran dia dapat memberikan sebuah
blok besar sokongan dalam pilihanraya, seperti dilapor stesyen televisyen Al
Arabiya, Sabtu (12/4).
"Kami menyaksikan serbuan para ahli politik mencari suara dalam beberapa
hari terakhir," kata Chana kepada AFP, di rumahnya yang memiliki seratus
kamar. Rumah Chana terletak di sebuah perbukitan di desa Baktawng di
luar ibu kota Negara Mizoram, Aizawl.
"Dalam setiap pelaksanaan pilihanraya kami selalu diminati kerana dapat
menjadi margin pemenang para ahli politik di negara bagian yang kecil ini.
Sehingga meski hanya dengan seratus suara, maka itu akan berpengaruh
bagi mereka," jelas lelaki 70 tahun itu, pada awal minggu ini.
Mizoram adalah satu-satunya negara bagian yang melakukan pemungutan
suara kelmarin, dalam putaran keempat dari sembilan tingkatan pemungutan
suara di pelaksanaan pilihanraya terbesar di dunia itu, setelah Komisi
Pemilihan Umum menjadual ulangkan pemungutan suara mengikuti sebuah
sengketa atas apakah kelompok suku yang diungsikan setelah terjadinya
perselisihan etnik baru-baru ini akan diizinkan memberikan suaranya di
kem-kem pelarian mereka.
Negara bagian itu hanya mewakili kurang dari satu persen dari
keseluruhan penduduk di India dengan jumlah sekitar 814 juta pemilih.
Pemungutan suara di seluruh India akan berakhir pada 12 Mei akan datang,
di mana hasilnya akan diumumkan empat hari kemudian.
"Ketika kami pergi untuk memilih, kami selalu memberikan suara kami
untuk kandidat atau parti yang sama. Itu berarti lebih dari 160 suara
diyakini berasal dari satu keluarga," ucap salah satu isteri Chana,
Rinkmini.
Seperti kebanyakan pemilih lainnya dalam pemilu, Chana mengatakan dia
ingin pemerintahan yang bersih dan adanya pembangunan sehingga
keluarganya boleh makmur.
"Semua yang kita inginkan adalah pemerintahan yang bersih dan
kesejahteraan negara bukan keuntungan pribadi bagi keluarga kami dari
para politisi," jelas dia.
Sekte yang dipimpin Chana didirikan oleh kakeknya pada tahun 1930-an.
Sekte itu memiliki sekitar 1.700 anggota, termasuk empat generasi dari
keluarga Chana, di mana banyak dari antara mereka bekerja sebagai
pengukir mebel kayu dan membuat barang-barang tembikar.
Filosofi sekte itu didasarkan pada ajaran-ajaran Kristen, meskipun
para pemimpin dari Gereja Presbiterian, kepercayaan utama di negara
bagian itu, menolak sikap poligami dilakukan Chana.Merdeka.com
No comments:
Post a Comment