Selasa, 8 Jul 2014
Puluhan juta anak-anak di wilayah pedesaan India sukar mendapatkan akses pendidikan yang memadai.
NEW DELHI, Negara Bihar, India,
memecat 1,100 guru dalam lima tahun terakhir kerana memalsukan ijazah
dan kualifikasi mereka. Demikian pegawai setempat menyatakan, Selasa
(8/7/2014).
Pemerintah Bihar telah melakukan penyiasatan ke seluruh sekolah rendah dan lanjutan untuk memeriksa keaslian kualifikasi para guru di negara wilayah timur India tersebut.
"Kami sudah memecat 1,100 guru dalam lima tahun terakhir kerana memalsukan sijil/ijazah akademik mereka untuk mendapatkan pekerjaan," kata pegawai Dinas Pendidikan Bihar, RS Singh.
"|Penyiasatan ini masih dijalankan untuk melakukan verifikasi gelar dan kualifikasi lebih banyak guru lagi. Ini adalah proses berkelanjutan setelah proses rekrutmen guru," lanjut Singh.
Pemecatan ribuan guru ini menggambarkan masalah besar yang dihadapi sistem pendidikan India di mana para guru mendapatkan gaji rendah dengan jam kerja panjang. Sementara di sisi lain, puluhan juta anak-anak tidak memiliki akses untuk mendapatkan pendidikan yang memadai.
Penyiasatan ini dilancarkan di tengah rekrutmen guru besar-besaran yang dilakukan pemerintah negara Bihar, salah satu negara bahagian yang paling miskin dan terbelakang di India.
Rekrutmen guru besar-besaran itu dilakukan sejak 2006 sebagai sebahagian dari usaha untuk meningkatkan kualiti pendidikan di negara bahagian itu.
Rekrutmen itu berhasil menjaring 250,000 orang mendapatkan pekerjaan sebagai guru, pembantu guru dan pekerjaan lain terkait dunia pendidikan. Namun, kemudian sejumlah keluhan muncul terkait inkompetensi rekrutan baru itu.
Sejumlah pegawai menginginkan para guru yang direkrut itu harus memiliki ijazah. Namun verifikasi itu baru dilakukan setelah rekrutmen dilakukan.
Bihar yang berpenduduk hampir 100 juta penduduk itu adalah salah satu negara bahagian dengan angka buta huruf tertinggi di India.
Standard pendidikan di kawasan pedesaan India terus menurun sejak 2009 meski pemerintah biaya besar untuk sektor ini dikucurkan pemerintah federal India dan negara-negara bahagian. KOMPAS.com
Pemerintah Bihar telah melakukan penyiasatan ke seluruh sekolah rendah dan lanjutan untuk memeriksa keaslian kualifikasi para guru di negara wilayah timur India tersebut.
"Kami sudah memecat 1,100 guru dalam lima tahun terakhir kerana memalsukan sijil/ijazah akademik mereka untuk mendapatkan pekerjaan," kata pegawai Dinas Pendidikan Bihar, RS Singh.
"|Penyiasatan ini masih dijalankan untuk melakukan verifikasi gelar dan kualifikasi lebih banyak guru lagi. Ini adalah proses berkelanjutan setelah proses rekrutmen guru," lanjut Singh.
Pemecatan ribuan guru ini menggambarkan masalah besar yang dihadapi sistem pendidikan India di mana para guru mendapatkan gaji rendah dengan jam kerja panjang. Sementara di sisi lain, puluhan juta anak-anak tidak memiliki akses untuk mendapatkan pendidikan yang memadai.
Penyiasatan ini dilancarkan di tengah rekrutmen guru besar-besaran yang dilakukan pemerintah negara Bihar, salah satu negara bahagian yang paling miskin dan terbelakang di India.
Rekrutmen guru besar-besaran itu dilakukan sejak 2006 sebagai sebahagian dari usaha untuk meningkatkan kualiti pendidikan di negara bahagian itu.
Rekrutmen itu berhasil menjaring 250,000 orang mendapatkan pekerjaan sebagai guru, pembantu guru dan pekerjaan lain terkait dunia pendidikan. Namun, kemudian sejumlah keluhan muncul terkait inkompetensi rekrutan baru itu.
Sejumlah pegawai menginginkan para guru yang direkrut itu harus memiliki ijazah. Namun verifikasi itu baru dilakukan setelah rekrutmen dilakukan.
Bihar yang berpenduduk hampir 100 juta penduduk itu adalah salah satu negara bahagian dengan angka buta huruf tertinggi di India.
Standard pendidikan di kawasan pedesaan India terus menurun sejak 2009 meski pemerintah biaya besar untuk sektor ini dikucurkan pemerintah federal India dan negara-negara bahagian. KOMPAS.com
Editor | : Ervan Hardoko |
Sumber | : AFP |
No comments:
Post a Comment