Tuesday, July 22, 2014

Milisi Pro-Rusia Serahkan Mayat Penumpang Malaysia Airlines #MH17

Selasa, 22 Jul  2014 
 
AFP PHOTO / DOMINIQUE FAGET Petugas penolong Ukraine melewati seorang anggota kelompok separatis pro-Rusia ketika mengangkut jenazah penumpang Malaysia Airlines MH17 di Grabovo, Sabtu (19/7/2014).

KIEV,   Sebuah kereta api yang membawa 280 jasad korban Malaysia Airlines MH17 akhirnya diizinkan meninggalkan wilayah Ukraine yang dikuasai pemberontak setelah gencatan senjata dilakukan di sekitar lokasi jatuhnya pesawat tersebut, Selasa (22/7/2014).

Lima hari setelah penerbangan MH17 jatuh kerana dipercayai ditembak misil, pemberontak pro-Rusia akhirnya tunduk pada desakan antarabangsa agar menyerahkan jasad korban dan kotak hitam kepada tpasukan penyiasat.

Kotak hitam, yang berisi rakaman aktivitai kokpit dan data penerbangan, diserahkan kepada perwakilan Malaysia oleh Perdana Menteri Republik Rakyat Donetsk, Alexander Borodai, di hadapan sejumlah wartawan.

"Kami akan memerintahkan gencatan senjata di kawasan 10 kilometer dari lokasi jatuhnya pesawat yang membunuh 298 orang penumpangnya," kata Borodai.

Sementara itu, setelah perselihan selama beberapa hari, milisi pro-Rusia akhirnya "melepaskan" jasad para penumpang MH17.

Jasad-jasad itu dimasukkan ke dalam gerabak keretapi dan dijadualkan tiba di kota Kharkiv yang dikuasai Pemerintah Ukraine sebelum kemudian diterbangkan ke Belanda, jasad 193 penumpang Malaysia Airlines itu.

Keputusan milisi pro-Rusia itu diambil setelah Presiden AS Barack Obama menegaskan, Moskow harus mendesak para pemberontak Ukraine agar bekerja sama dengan pasukan penyiasat antarabangsa.

Moskow, yang memicu kemarahan dunia kerana gagal mengendalikan pemberontak yang dibantunya, mendukung resolusi DK PBB yang mengecam penembakan Malaysia Airlines MH17 dan mendesak dibukanya akses menuju ke lokasi bencana.

Sementara itu, seorang pegawai senior Kementerian Pertahanan Rusia menegaskan, negeri itu tidak memberikan sistem pertahanan udara dan darat ke udara Buk atau senjata tentera apa pun kepada pemberontak.KOMPAS.com
Editor : Ervan Hardoko

No comments:

Post a Comment