Saturday, August 2, 2014

Tuduh Hamas Culik Tenteranya, Israel Batalkan Gencatan Senjata

Jumaat, 1 Ogos 2014 
 
BBC Tank Israel bergerak maju mendekati perbatasan antara Israel dan Jalur Gaza.

GAZA CITY, KOMPAS.com - Angkatan bersenjata Israel, Jumaat (1/8/2014), mengatakan gencatan senjata 72 jam yang telah disepakati dengan Hamas batal setelah Israel menuding Hamas telah menculik seorang tenteranya di tengah jeda baku tembak.

"Ya. Kami melanjutkan aktiviti kami di lapangan. Indikasi awal kami, seorang perajurit diculik dalam satu insiden di mana teroris merosak gencatan senjata," kata jurucakap AD Israel, Peter Lerner menanggapi pertanyaan wartawan.

Lerner melanjutkan, perajurit itu hilang dalam baku tembak dengan militan Gaza yang muncul dari dalam terowongan. Salah satu dari anggota militan itu meledakkan dirinya dengan bom yang diletakkan pada ikat pinggangnya.

Lerner menambahkan, baku tembak itu terjadi di Rafah yang berbatasan dengan Mesir. Di wilayah itu juga jurnalis AFP melaporkan terjadinya baku tembak dan militer Israel meminta warga untuk tinggal di dalam rumah saat mereka mengejar "elemen-elemen teroris".

Sejauh ini Hamas belum mengeluarkan pernyataan terkait tuduhan penculikan yang dilayangkan militer Israel. Namun, Hamas mengatakan tuduhan penculikan itu hanya sebuah pembenaran agar Israel boleh membatalkan gencatan senjata.

"Tuduhan itu hanya pembenaran agar Israel boleh membatalkan gencatan senjata dan menutupi pembantaian di Rafah," demikian juru bicara Hamas, Fawzi Barhum.

Pembantaian di Rafah adalah serangan militer Israel yang menewaskan 35 orang hanya beberapa jam setelah gencatan senjata selama 72 jam disepakati.

Editor : Ervan Hardoko
Sumber: AFP

No comments:

Post a Comment