Khamis, 20 November 2014
gambar hiasan
BEIJING, KOMPAS.com — Seramai enam jururawat dan seorang pekerja sebuah rumah sakit di China terbunuh setelah ditikam seorang
pegawai lainnya di asrama pekerja wanita, hamis (20/11/2014).
Lelaki pelaku serangan di kota pelancungan Beidaihe di Wilayah Hebei, menurut polis , memiliki "sejarah gangguan kejiwaan". Demikian kantor berita Xinhua melaporkan.
Sementara itu, televisyen Pemerintah China, CCTV, melaporkan, suspek penikaman adalah Li Xiaolong, berusia 27 tahun. Lelaki itu kini sudah ditahan polis .
melalu iweb resminya, CCTV menambahkan, serangan itu terjadi di asrama pegawai wanita di Rumah Sakit 281 di Beidaihe. Selain tujuh orang yang terbunuh, seorang jururawat lainnya mengalami cedera parah.
Serangan semacam ini kerap terjadi di beberapa rumah sakit di China. Namun, biasanya serangan dilakukan keluarga pesakit yang marah terhadap staf rumah sakit.
Pada April lalu, seorang lelaki berusia 45 tahun yang kecewa dengan hasil sunatnya menikam seorang doktor hingga mati di Provinsi Jiangsu. Tiga bulan sebelumnya, seorang lelaki dijatuhkan hukuman mati setelah membunuh seorang doktor THT di Provinsi Zhejiang.
Lelaki pelaku serangan di kota pelancungan Beidaihe di Wilayah Hebei, menurut polis , memiliki "sejarah gangguan kejiwaan". Demikian kantor berita Xinhua melaporkan.
Sementara itu, televisyen Pemerintah China, CCTV, melaporkan, suspek penikaman adalah Li Xiaolong, berusia 27 tahun. Lelaki itu kini sudah ditahan polis .
melalu iweb resminya, CCTV menambahkan, serangan itu terjadi di asrama pegawai wanita di Rumah Sakit 281 di Beidaihe. Selain tujuh orang yang terbunuh, seorang jururawat lainnya mengalami cedera parah.
Serangan semacam ini kerap terjadi di beberapa rumah sakit di China. Namun, biasanya serangan dilakukan keluarga pesakit yang marah terhadap staf rumah sakit.
Pada April lalu, seorang lelaki berusia 45 tahun yang kecewa dengan hasil sunatnya menikam seorang doktor hingga mati di Provinsi Jiangsu. Tiga bulan sebelumnya, seorang lelaki dijatuhkan hukuman mati setelah membunuh seorang doktor THT di Provinsi Zhejiang.
Editor | : Ervan Hardoko |
Sumber | : AFP |
No comments:
Post a Comment