Friday, November 21, 2014

Trajis ! Ayah ancam bunuh diri jika pemerkosa Neelofar tidak dihukum

21/11/14
neelofar

Neelofar dirawat di Kabul kerana mengalami cedera parah
Lemah dan membisu, bayi bernama Neelofar, tiga tahun, terbaring di pelukan neneknya di bangku belakang sebuah teksi yang melaju kencang menuju ibukota Afghanistan, Kabul.

Sebuah tabung plastik masih menempel di tubuhnya.

Satu tangan dibalut   bekas selang infus yang dipasang untuk menyelamatkan nyawanya.

Neelofar berada dalam kondisi kritikal setelah diperkosa dan ia memerlukan  rawatan perubatan khusus yang hanya terdapat di ibukota.

Teksi itu melintasi jalan berliku di pergunungan dan menempuh delapan jam perjalanan dari Salang ke Kabul.

Beberapa hari sebelumnya, gadis kecil itu sedang bermain dengan teman-temannya di depan rumahnya ketika seorang lelaki menggendongnya dan membawanya ke kebun.

Menurut keluarga dan staf perubatan, lelaki itu membekap mulutnya, memperkosanya dan kemudian berusaha membunuhnya.

"Lelaki itu berusaha membekapnya dan berusaha mencabut nyawa Neelofar kerana dia [ lelaki tersebut] merasa takut," kata Monija, doktor yang merawat si bayi setelah serangan itu.

"Ada tanda bekas kekerasan di lehernya."

abdul

Abdul mengancam akan bunuh diri bersama keluarganya jika pelaku tidak dihukum

Perjalanan sang ayah

Ibu dan ayah Neelofar ketika itu stidak ada di rumah. Menurut keluarga, setelah kejadian, seorang lelaki lain yang lalu di kebun itu dan mendengar suara.

Ia menemuki Neelofar berdarah dan membawanya ke masjid desa.

Polis  kemudian menangkap pemuda berusia 18 tahun terkait kes itu. Ia dipercayai merupakan jiran mangsa  dan mengenali keluarga Neelofar.

Pada ketika kejadian, ayah Neelofar, Abdul sedang menempuh perjalanan selama delapan hari ke kota Bandar Abbas di Iran untuk mencari kerja.

Ia mendapat khabar dari rakannya tentang insiden itu dan dia kemudian kembali pulang ke Kabul, separuh jalan ditempuhnya dengan berjalan kaki.

Lelah, lapar dan haus kerana sudah berhari-hari tidak makan, ia mengatakan kepada BBC bahawa hidup anak perempuannya telah berakhir.

Di masyarakat yang didominasi lelaki, korban perkosaan akan diasingkan dan dianggap pelacur.

Pernikahan tidak mungkin terjadi dan keluarga diliputi rasa malu.

Namun Abdul khuatir polis  tidak akan mengusut kes ini kerana keluarganya miskin.

"Presiden tidak mendengarkan orang miskin dan tidak punya wang," kata Abdul.

neelofar
Korban perkosaan cenderung diasingkan bahkan dianggap pelacur
 

"Jika pemerintah tidak memberikan hak saya berdasarkan hukum Syariah dan hukum Afghanistan, saya akan membawa enam orang anak saya yang lain dan membunuh mereka di depan istana presiden dan saya akan meninggalkan Afghanistan. Isteri dan ibu saya juga mengatakan akan bunuh diri."

Tinggal di panti asuhan

Sementara itu, setelah perjalanan panjang dan melelahkan dari desanya ke ibukota, Neelofar kini dirawat di rumah sakit anak modern dan mendapat perhatian penuh.

Doktor berharap dia dapat pulih dan sihat kembali.

Namun kemungkinan dia tidak akan kembali lagi ke desa kerana stigma sebagai korban perkosaan.

Bila dia pulih kelak, dia boleh tinggal di salah satu rumah asuhan tempat korban-korban perkosaan dibesarkan dan mendapat pendidikan.

Seorang anak perempuan di panti asuhan di Kabul sangat senang belajar dan bercita-cita ingin menjadi doktor.

Ia adalah satu-satunya anak perempuan dari desanya yang pernah belajar menulis dan membaca.
Sumber: detikNews

No comments:

Post a Comment