Friday, February 27, 2015

Ekstremis Yahudi Dipercayai Bakar Sebuah Gereja

  26 Februari 2015
 
wikipedia Israel pada 1980 mengklaim Jerusalem sebagai ibu kotanya setelah menduduki Jerusalem pasca-Perang Enam Hari 1967. Sementara itu, Palestin  menuntut Jerusalem Timur sebagai ibu kota.

JERUSALEM,  Kelompok Yahudi  ekstrim dipercayai melakukan pembakaran terhadap sebuah gereja di Jerusalem, Rabu (25/2/2015). Ini adalah serangan rasial kedua di Tanah Suci dalam dua hari terakhir.

Para penyerang membakar sebuah ruangan di seminari Gereja Ortodoks Yunani yang terletak tepat di luar tembok kota tua Jerusalem. Selain itu, para penyerang juga mencoret-coret tembok dengan kalimat hinaan terhadap agama Kristian. Demikian jurucakap Polis Israel, Luba Samri.

"Tak ada korban dalam insiden itu dan api berhasil dipadamkan sebelum membuat kerosakan lebih parah," ujar Samri.

Kementerian Luar Negeri Israel mengatakan, serangan itu sama dengan sebuah deklarasi perang antara-agama. PBB memperingatkan, berbagai serangan terhadap rumah ibadah itu boleh menambah panas kawasan yang sudah bergolak itu.

Sebelumnya, pada Rabu (25/2/2015), sebuah masjid di suatu desa tak jauh dari kota Bethlehem, Tepi Barat, dibakar dan juga ditemukan grafiti dengan kalimat-kalimat anti-Arab.

Kedua insiden penyerangan itu diduga kuat didalangi kelompok ekstremis Yahudi, yang biasanya mengincar warga Palestin  atau Arab-Israel. Namun, belakangan ini serangan itu juga menimpa rumah-rumah ibadah Islam dan Kristian.
Editor : Ervan Hardoko
Sumber: AFP/KOMPAS.com    

No comments:

Post a Comment