26 Februari 2015
Para penyerang membakar sebuah ruangan di seminari Gereja Ortodoks Yunani yang terletak tepat di luar tembok kota tua Jerusalem. Selain itu, para penyerang juga mencoret-coret tembok dengan kalimat hinaan terhadap agama Kristian. Demikian jurucakap Polis Israel, Luba Samri.
"Tak ada korban dalam insiden itu dan api berhasil dipadamkan sebelum membuat kerosakan lebih parah," ujar Samri.
Kementerian Luar Negeri Israel mengatakan, serangan itu sama dengan sebuah deklarasi perang antara-agama. PBB memperingatkan, berbagai serangan terhadap rumah ibadah itu boleh menambah panas kawasan yang sudah bergolak itu.
Sebelumnya, pada Rabu (25/2/2015), sebuah masjid di suatu desa tak jauh dari kota Bethlehem, Tepi Barat, dibakar dan juga ditemukan grafiti dengan kalimat-kalimat anti-Arab.
Kedua insiden penyerangan itu diduga kuat didalangi kelompok ekstremis Yahudi, yang biasanya mengincar warga Palestin atau Arab-Israel. Namun, belakangan ini serangan itu juga menimpa rumah-rumah ibadah Islam dan Kristian.
Editor | : Ervan Hardoko | ||
Sumber | : AFP/KOMPAS.com |
No comments:
Post a Comment