24 April 2015
BEIJING — Seorang lelaki berusia 34 tahun
dari Wilayah Jiangxi, China, baru dibebaskan dari sebuah
kilang tekstil di kota Qingyuan, Wilayah Guangdong, setelah diperhambakan di kilang itu selama 18 tahun.
Anggota keselamatan setempat berhasil membebaskan lelaki itu, Xie Shisheng setelah mendapatkan maklumat dari penduduk sekitar kilang terkait kecurigaan adanya sebuah kilang haram di sebuah apartemen di Daerah Qingcheng.
Mendapatkan maklumat itu, polis segera melancar operasi ke lokasi yang dilaporkan itu. Setibanya di lokasi, polis menemui tumpukan produk barang palsu yang kemudian disita. Polis juga menemui Xie Shisheng, yang dikurung sendirian di dalam sebuah ruangan yang terbuat dari batu bata merah. Demikian dilaporkan Web Tencent News.
Ketika polis dan warga mencuba menolong dan mengeluarkan Xie dari ruangan tempatnya dikurung, tubuh lelaki berusia 34 tahun itu malah bergetar hebat dan dia mengatakan tak mau meninggalkan tempat itu kerana pemilik kilang itu akan memukulnya hingga mati.
Kepada polis , Xie kemudian mengatakan dia dibawa ke Guangdong ketika berusia 16 tahun oleh lelaki bernama Du Shaorong, seorang warga sekampungnya di Ganzhou dan sang pemilik kilang.
Xie dibawa pergi dari kampung halamannya pada 1997 dan sejak saat itu dia tak pernah mendapat kesempatan berhubungan dengan dunia luar lagi.
"Saya hanya makan semangkuk kecil nasi setiap hari. Saya dibangunkan untuk bekerja setelah hanya satu atau dua jam tidur. Mereka akan menyiksa saya jika saya tak menuruti perintah mereka," ujar Xie.
Lelaki itu menambahkan, Du Shaorong dan isterinya kerap memukulnya dengan menggunakan kayu dan memberinya makanan basi. Hal terburuk yang dialami Xie selama dikurung di tempat itu adalah dia sering dikencingi oleh isteri si pemilik kilang.
Sayangnya, ketika polis tiba di kilang haram itu, Du Shaorong dan isterinya berhasil melarikan diri .
Anggota keselamatan setempat berhasil membebaskan lelaki itu, Xie Shisheng setelah mendapatkan maklumat dari penduduk sekitar kilang terkait kecurigaan adanya sebuah kilang haram di sebuah apartemen di Daerah Qingcheng.
Mendapatkan maklumat itu, polis segera melancar operasi ke lokasi yang dilaporkan itu. Setibanya di lokasi, polis menemui tumpukan produk barang palsu yang kemudian disita. Polis juga menemui Xie Shisheng, yang dikurung sendirian di dalam sebuah ruangan yang terbuat dari batu bata merah. Demikian dilaporkan Web Tencent News.
Ketika polis dan warga mencuba menolong dan mengeluarkan Xie dari ruangan tempatnya dikurung, tubuh lelaki berusia 34 tahun itu malah bergetar hebat dan dia mengatakan tak mau meninggalkan tempat itu kerana pemilik kilang itu akan memukulnya hingga mati.
Kepada polis , Xie kemudian mengatakan dia dibawa ke Guangdong ketika berusia 16 tahun oleh lelaki bernama Du Shaorong, seorang warga sekampungnya di Ganzhou dan sang pemilik kilang.
Xie dibawa pergi dari kampung halamannya pada 1997 dan sejak saat itu dia tak pernah mendapat kesempatan berhubungan dengan dunia luar lagi.
"Saya hanya makan semangkuk kecil nasi setiap hari. Saya dibangunkan untuk bekerja setelah hanya satu atau dua jam tidur. Mereka akan menyiksa saya jika saya tak menuruti perintah mereka," ujar Xie.
Lelaki itu menambahkan, Du Shaorong dan isterinya kerap memukulnya dengan menggunakan kayu dan memberinya makanan basi. Hal terburuk yang dialami Xie selama dikurung di tempat itu adalah dia sering dikencingi oleh isteri si pemilik kilang.
Sayangnya, ketika polis tiba di kilang haram itu, Du Shaorong dan isterinya berhasil melarikan diri .
Editor | : Ervan Hardoko |
Sumber | : shanghaiist/KOMPAS.com |
No comments:
Post a Comment