27/4/15
(Foto: Wall Street Journal)
Gempa 7.9 Skala Richter (SR) di Nepal
pada Sabtu (25/4) lalu terjadi kerana 2 lempeng saling beradu. Pakar
geologi menilai, kekuatan gempa Nepal pada Sabtu lalu belum dikeluarkan
semua. Alias, masih ada kekuatan yang lebih besar akan dilepaskan. Para
pakar pun memperkirakan, gempa lebih dahsyat akan terjadi lagi di
tahun-tahun akan datang."Tumbukan antara Lempeng India dan Eurasia adalah pertunjukan geologi," jelas geofisikawan dari Universiti Hong Kong, Lung S Chan, seperti dipetik dari Wall Street Journal (WSJ), Isnin (27/4/2015).
Lempeng India bergerak mendorong ke utara ke menuju Lempeng Eurasia dengan kecepatan 5 cm setahun. "Secara geologi, itu termasuk sangat cepat," tambah Chan.
Ketika lempeng itu saling menolak, gesekan di antara kedua lempeng menimbulkan ketegangan dan energi hingga menimbulkan pecahan retakan, demikian dikatakan Chan menganalogikan dengan ledakan senjata termonuklir.
Chan menambahkan, setelah gempa terjadi, lempeng terus bergerak dan jam direset ulang.
"Gempa bumi menghilangkan energi, seperti mengangkat tutup panci air mendidih. Tapi itu membangun kembali setelah anda menempatkan tutup kembali," jelas Chan.
Sedangkan pakar gempa Chinese University Hong Kong, Hongfeng Yang, mengatakan, kes pada gempa bumi Nepal lalu, ada lempeng yang mencuat sekitar 2 meter.
Sumber: detikNews
No comments:
Post a Comment