22 Mei 2015
MAJORCA – Aksi kekerasan yang dilakukan anggota polis terjadi di Majorca, Sepanyol. Anggota polis menendang muka pemandu yang memandu kereta dalam keadaan mabuk sebanyak dua kali.
Seperti dilaporkan Mirror, Jumaat (22/5/2015), aksi tersebut terakam kamera CCTV. Insiden tersebut terjadi di Balai Polis Majorca. Rakaman video memperlihat anggota polis berusia 41 tahun tersebut menendang muka sang lelaki yang digari sebanyak dua kali.
Sementara itu, rakan-rakannya tidak mampu mencegah aksi kekerasan yang dilakukan oleh polis itu. Sedangkan salah seorang anggota polis langsung memindahkan sebuah kamera setelah menyedari aksi kekerasan itu terakam oleh CCTV.
Rakaman itu terungkap pada Rabu 19 Mei. Anggota polis yang tidak mau disebutkan namanya itu mengaku telah melakukan serangan tersebut. Anggota polis itu terancam hukuman penjara selama empat tahun, jika terbukti melakukan tindakan kekerasan yang menyebabkan luka-luka.
Dalam persidangan yang berlangsung di Palma, Selasa 18 Mei 2015, anggota polis tersebut mengaku kehilangan kawalan setelah tersangka mengancam akan membunuh puterinya. Dia sedar aksinya itu terakam kamera dan sudah meminta maaf kepada mangsa.
“Itu bukan tingkah laku yang benar. Itu bukan sebuah sikap yang seharusnya dilakukan seorang anggota polis ,” ungkapnya.
Insiden tersebut terjadi pada September 2011 setelah pelaku kekerasan ditangkap. Sementara itu, sang korban bantah sudah menghina atau mengancam anggota polis .
Seperti dilaporkan Mirror, Jumaat (22/5/2015), aksi tersebut terakam kamera CCTV. Insiden tersebut terjadi di Balai Polis Majorca. Rakaman video memperlihat anggota polis berusia 41 tahun tersebut menendang muka sang lelaki yang digari sebanyak dua kali.
Sementara itu, rakan-rakannya tidak mampu mencegah aksi kekerasan yang dilakukan oleh polis itu. Sedangkan salah seorang anggota polis langsung memindahkan sebuah kamera setelah menyedari aksi kekerasan itu terakam oleh CCTV.
Rakaman itu terungkap pada Rabu 19 Mei. Anggota polis yang tidak mau disebutkan namanya itu mengaku telah melakukan serangan tersebut. Anggota polis itu terancam hukuman penjara selama empat tahun, jika terbukti melakukan tindakan kekerasan yang menyebabkan luka-luka.
Dalam persidangan yang berlangsung di Palma, Selasa 18 Mei 2015, anggota polis tersebut mengaku kehilangan kawalan setelah tersangka mengancam akan membunuh puterinya. Dia sedar aksinya itu terakam kamera dan sudah meminta maaf kepada mangsa.
“Itu bukan tingkah laku yang benar. Itu bukan sebuah sikap yang seharusnya dilakukan seorang anggota polis ,” ungkapnya.
Insiden tersebut terjadi pada September 2011 setelah pelaku kekerasan ditangkap. Sementara itu, sang korban bantah sudah menghina atau mengancam anggota polis .
No comments:
Post a Comment