Friday, December 11, 2015

Kurung Anaknya di Kandang Ayam, Wanita Dipenjara 190 Tahun

11/12/15

Sekap Anaknya di Kandang Ayam, Wanita AS Dibui 190 Tahun 
 Ilustrasi (REUTERS/Dario Pignatelli)
Georgia - Seorang ibu di Georgia, Amerika Syarikat dijatuhkan hukuman penjara 190 tahun . Wanita ini mengurung  anaknya di dalam kandang ayam selama berminggu-minggu.

Seperti dilaporkan surat khabar setempat Ledger-Enquirer dan dilansir TIME, Jumaat (11/12/2015), Diana Franklin sama sekali tidak menunjukkan penyesalan ketika menjalani   keputusan mahkamah. Dia dinyatakan bersalah atas dakwaan mengurung  dan kekejaman terhadap anak.

Franklin mengurung anak perempuannya yang merupakan anak angkat, di dalam kandang ayam. Franklin juga membiarkan anaknya tidur di halaman rumah, di garaj  dan di dalam almari selama beberapa minggu. Selama dikurung,  mangsa hanya diberi sedikit bekalan makanan dan minuman. Aksi keji Franklin ini disebutnya sebagai hukuman terhadap korban kerana tidak mematuhinya.

Tidak hanya itu, Franklin juga dituduh di mahkamah memukul mangsa dengan tali  pinggang, kemudian mengikat korban ke pohon dengan ikatan tepat di lehernya. Yang lebih mengerikan lagi, Franklin mengejutkan korban dengan tali kekang anjing yang dialirkan elektrik, yang biasa digunakan untuk melatih anjing.

Mangsa yang kini berusia 18 tahun, mulai diambil sebagai anak angkat  sejak tahun 2007. Praktik penyiksaan keji Franklin ini berlangsung selama beberapa tahun hingga badan kebajikan setempat menyiasat dugaan kekerasan terhadap korban, yang berakhir penyelamatan korban pada 25 Mei 2012 lalu. Ketika diselamatkan, korban sedang dikunci di dalam garasi. Hingga kini, korban masih mengalami trauma parah.

Dalam keputusan perbicaraan, Franklin akhirnya dijatuhi vonis 190 tahun penjara setelah dinyatakan bersalah atas 27 dakwaan penyekapan dan dakwaan kekejaman terhadap anak, serta satu dakwaan penyerangan brutal.

"Anda akan mendapat perlakuan lebih baik di penjara, lebih baik daripada perlakuan yang anda berikan kepada anak anda," ucap hakim Bobby Peters ketika  menjatuhkan hukumannya.

Franklin tidak menunjukkan penyesalannya, ketika dia menjelaskan hal ini sebagai metodenya mendisiplinkan anak. Franklin bahkan membandingkan cara ini dengan kebijakan disiplin di penjara.

No comments:

Post a Comment