9 Mei 2016
, Sadiq Khan.
LONDON -
Sadiq Khan, telah resmi menjadi Muslim pertama yang menjadi Datuk Bandar
London. Namun, berbagai kisah lelaki 44 tahun ini masih layak untuk
dibahagikan.
Salah satunya adalah pengalaman lelaki berdarah Pakistan itu ketika akan dilantik menjadi anggota Privy Council di Istana Buckingham di hadapan Ratu Elizabeth II.
Privy Council adalah sebuah dewan penasihat kerajaan yang terdiri dari para ahli politik senior atau para anggota parlimen.
Anggota dewan ini bertugas memberi masukan untuk berbagai hal yang harus diputuskan ketua negara Britain.
Dalam wawancara dengan harian The Evening Standard, soal pelantikannya sebagai anggota Privy Council di Istana Buckingham lima tahun lalu itu.
Pada 2009, di masa pemerintahan PM Gordon Brown, Khan telah mendapat posisi sebagai menteri pengankutan di kabinet. Ketika itulah PM Brown mengatakan, Khan juga akan dilantik menjadi anggota Privy Council.
"Saya harus kembali menelepon dia (PM Brown) kembali kerana saya berfikir dia membuat kesalahan dan harus menyoal tentang itu," kenang Khan.
Ternyata, keesokan harinya pihak Istana Buckingham menelepon Sadiq Khan untuk membicarakan soal pelantikannya sebagai anggota dewan.
"Pihak istana bertanya saya ingin dilantik di bawah Injil apa? Saya menjawab: 'Saya Muslim dan saya bersumpah di bawah Al Quran," ujar Khan.
Ternyata, tambah dia, Istana Buckingham tak memiliki Al Quran untuk proses pelantikan. Alhasil, pihak istana meminta Khan membawa Al Quran sendiri.
"Jadi pergilah saya ke Istana Buckingham sambil membawa Al Quran," lanjut Khan.
Setelah upacara pelantikan selesai, pihak istana berniat mengembalikan Al Quran itu kepada Khan, tetapi lelaki itu menolak.
"Saya tinggalkan (Al Quran) ini di sini, untuk orang selanjutnya (yang akan dilantik)," kata dia.
Sadiq Khan, lelaki keturunan Pakistan itu, mulai berkantor sebagai Datuk Bandar London pada S 9/5/2016 setelah memenangkan pemilihan Datuk Bandar pada Khamis minggu lalu.
Lelaki ini selain menjadi Datuk Bandar Muslim pertama di London, dia juga pernah menjadi menteri pengangkutan dan juga menjadi anggota parlimen sejak 2005.
Wawancara Sadiq Khan dengan harian The Evening Standard ini sebenarnya dilakukan tahun lalu, tepatnya pada 13 Mei 2015.
Petikan wawancara tersebut kemudian ramai di-share hingga ribuan kali di media sosial beberapa hari kebelakangan ini.
Salah satunya adalah pengalaman lelaki berdarah Pakistan itu ketika akan dilantik menjadi anggota Privy Council di Istana Buckingham di hadapan Ratu Elizabeth II.
Privy Council adalah sebuah dewan penasihat kerajaan yang terdiri dari para ahli politik senior atau para anggota parlimen.
Anggota dewan ini bertugas memberi masukan untuk berbagai hal yang harus diputuskan ketua negara Britain.
Dalam wawancara dengan harian The Evening Standard, soal pelantikannya sebagai anggota Privy Council di Istana Buckingham lima tahun lalu itu.
Pada 2009, di masa pemerintahan PM Gordon Brown, Khan telah mendapat posisi sebagai menteri pengankutan di kabinet. Ketika itulah PM Brown mengatakan, Khan juga akan dilantik menjadi anggota Privy Council.
"Saya harus kembali menelepon dia (PM Brown) kembali kerana saya berfikir dia membuat kesalahan dan harus menyoal tentang itu," kenang Khan.
Ternyata, keesokan harinya pihak Istana Buckingham menelepon Sadiq Khan untuk membicarakan soal pelantikannya sebagai anggota dewan.
"Pihak istana bertanya saya ingin dilantik di bawah Injil apa? Saya menjawab: 'Saya Muslim dan saya bersumpah di bawah Al Quran," ujar Khan.
Ternyata, tambah dia, Istana Buckingham tak memiliki Al Quran untuk proses pelantikan. Alhasil, pihak istana meminta Khan membawa Al Quran sendiri.
"Jadi pergilah saya ke Istana Buckingham sambil membawa Al Quran," lanjut Khan.
Setelah upacara pelantikan selesai, pihak istana berniat mengembalikan Al Quran itu kepada Khan, tetapi lelaki itu menolak.
"Saya tinggalkan (Al Quran) ini di sini, untuk orang selanjutnya (yang akan dilantik)," kata dia.
Sadiq Khan, lelaki keturunan Pakistan itu, mulai berkantor sebagai Datuk Bandar London pada S 9/5/2016 setelah memenangkan pemilihan Datuk Bandar pada Khamis minggu lalu.
Lelaki ini selain menjadi Datuk Bandar Muslim pertama di London, dia juga pernah menjadi menteri pengangkutan dan juga menjadi anggota parlimen sejak 2005.
Wawancara Sadiq Khan dengan harian The Evening Standard ini sebenarnya dilakukan tahun lalu, tepatnya pada 13 Mei 2015.
Petikan wawancara tersebut kemudian ramai di-share hingga ribuan kali di media sosial beberapa hari kebelakangan ini.
Editor | : Ervan Hardoko |
Sumber | : Evening Standard/ KOMPAS.com |
No comments:
Post a Comment