10/5/16
Seorang ayah di Emirate Arab Bersatu (UEA) dipercayai
meminta mas kahwin atau mahar berupa segelas kopi Arab dan sebiji kurma
bagi lelaki yang akan mempersunting puterinya.
Sebuah kisah belum lama ini beredar luas di media sosial tentang seorang ayah baik hati dan punya enam puteri yang mencuba meringankan beban biaya menikah bagi kaum lelaki di UEA.
Di negara Teluk itu, seperti dilansir stesyen televisyen Al Arabiya, Ahad (8/5), kaum lelaki sukar menikah kerana persyaratan mas kahwin yang terlampau berat dari segi biaya. Kondisi ini memaksa kaum lelaki lebih memilih menikahi perempuan asing.
Menurut harian temparan, The National, Presiden Uni Emirat Arab Zayed sebelumnya pernah menetapkan nilai maksima mahar untuk menikah yakni sebesar USD 5,400 harus disiapkan jika mereka akan bercerai.
Tapi banyak juga keluarga lain yang membayar mas kahwin sebesar Rp 2.6 miliar melalui kesepakatan masing-masing.
Kini banyak kalangan menmbimbangkan makin banyaknya pernikahan mewah berongkos selangit.
Sebuah panitia penyelenggara pernikahan mengatakan kepada akhbar tempatan Gulf News pada 2012, warga Emirate rata-rata menghabiskan dana senilai Rp 1 miliar untuk pesta pernikahan. Sedangkan orang asing hanya Rp 266 juta.
Pemerintah UEA akhirnya mengambil sikap untuk membuat semacam program bantuan Dana Pernikahan yang sudah dibentuk pada 1991. Tahun lalu program ini sudah menggelontorkan dana senilai USD 40 juta untuk membantu 400 pasangan menikah.
Hasil survei pemerintah pernah menyebutkan 87 peratus responden mengatakan mahalnya biaya menikah menjadi penyebab rendahnya angka pernikahan di UEA.
Sebuah kisah belum lama ini beredar luas di media sosial tentang seorang ayah baik hati dan punya enam puteri yang mencuba meringankan beban biaya menikah bagi kaum lelaki di UEA.
Di negara Teluk itu, seperti dilansir stesyen televisyen Al Arabiya, Ahad (8/5), kaum lelaki sukar menikah kerana persyaratan mas kahwin yang terlampau berat dari segi biaya. Kondisi ini memaksa kaum lelaki lebih memilih menikahi perempuan asing.
Menurut harian temparan, The National, Presiden Uni Emirat Arab Zayed sebelumnya pernah menetapkan nilai maksima mahar untuk menikah yakni sebesar USD 5,400 harus disiapkan jika mereka akan bercerai.
Tapi banyak juga keluarga lain yang membayar mas kahwin sebesar Rp 2.6 miliar melalui kesepakatan masing-masing.
Kini banyak kalangan menmbimbangkan makin banyaknya pernikahan mewah berongkos selangit.
Sebuah panitia penyelenggara pernikahan mengatakan kepada akhbar tempatan Gulf News pada 2012, warga Emirate rata-rata menghabiskan dana senilai Rp 1 miliar untuk pesta pernikahan. Sedangkan orang asing hanya Rp 266 juta.
Pemerintah UEA akhirnya mengambil sikap untuk membuat semacam program bantuan Dana Pernikahan yang sudah dibentuk pada 1991. Tahun lalu program ini sudah menggelontorkan dana senilai USD 40 juta untuk membantu 400 pasangan menikah.
Hasil survei pemerintah pernah menyebutkan 87 peratus responden mengatakan mahalnya biaya menikah menjadi penyebab rendahnya angka pernikahan di UEA.
Sumber:Merdeka.com
No comments:
Post a Comment