Monday, May 9, 2016

Stalin dan tentera merah terhutang budi pada umat Islam di Rusia

 8/5/16

Hutang budi Stalin dan tentara merah pada umat Islam di Rusia
Joseph Stalin. ©time.com
 Pada masa pemerintahan Komunis di   Soviet Union, hampir seluruh masjid di Rusia ditutup. Hanya Masjid Agung Moskow yang diizinkan tetap buka.

Mesjid Moskow dibangun pada 1904 berdasarkan inisiatif seorang ulama, B Alimov. Masjid itu dibangun di atas tanah yang dibeli oleh saudagar bernama Habibul Akbulatov dan Sabirzyan Bakirov pada 1901, seperti yang dikutip dari tabloid masjid berbahasa Rusia tersebut. Demikian ditulis Antara.

Masjid itu dibangun oleh arkitek ternama Rusia, Nikolai Nikolaevich Zhukov, pada Jun  1904. Bangunan masjid yang terbuat dari batu tersebut berdiri pada November 1904.

Pada ketika itu, Imam Masjid Agung Moskow, B Alimov, mengajukan permohonan untuk boleh melakukan solat di sana.

Sebulan kemudian, komuniti Muslim Moskow memutuskan anak tertua B Alimov, Muhammed Safi Alimov, sebagai imam masjid.

Di bawah kepemimpinannya terjadi perluasan fungsi dan pembangunan masjid. Tak hanya sebagai tempat solat tetapi juga sekolah.

Pada era   Soviet Union, Masjid Agung Moskow, merupakan satu-satunya masjid yang tidak ditutup.

Pada masa itu, terjadi pembantaian para ulama di sekitar masjid. Namun tak menyurutkan hasrat umat Islam beribadah di masjid itu.

Pada masa Perang Dunia II, ketika Tentera   Soviet Union mengalami kesulitan melawan Jerman, umat Muslim di Moskow menggalang dana untuk membantu Tentera Merah dalam peperangan.

Pada ketika itu, terkumpul 55,000 rubel dalam bentuk tunai dan 20,000 rubel dalam bentuk obligasi. Semua itu disumbangkan Muslim Moskow kepada Tentera Merah.

Tak ayal, pemimpin tertinggi   Soviet Union ketika itu, Joseph Stalin, mengirimkan telegram yang berisi ucapan terima kasih kepada umat Muslim Moskow. Telegram itu ditujukan kepada Imam Masjid, Halil Nastrejinov, pada 1944.

"Mohon sampaikan salam saya dam ucapan terimakasih dari Tentera Merah kepada Umat Muslim Moskow," demikian tulis Stalin.

Sejak itu, terjadi perubahan politik pemerintah dengan kehidupan beragama, serta terjadi normalisasi hubungan pemerintah dengan umat muslim Moskow.

Oleh kerananya, tak heran jika kemudian Presiden Rusia Vladimir Putin merasmikan masjid tersebut bertepatan dengan peringatan 70 tahun kemenangan   Soviet Union dari Nazi Jerrman pada Perang Dunia II. Sejatinya, masjid itu baru  diresmikan pada 2015.

Setelah direnovasi pada 2005, luas masjid tersebut mencapai 19,000 meter persegi dan boleh menampung lebih dari 10,000 jemaah.

Renovasi masjid tersebut memerlukan biaya 170 juta dolar AS 

Dana sebesar itu sebahagian besar dibiayai anggota Dewan Federasi Rusia dari Republik Dagestan, Suleyman Kerimov, Turki dan negara Timur Tengah lainnya. Bahkan Palestin  pun memberikan sumbangan 25,000 dolar AS
Sumber: Merdeka.com 

No comments:

Post a Comment