22/6/16
DAMASKUS – Perang Syria menyebabkan ratusan
ribu warga tak berdosa meninggal dunia. Konflik berpanjangan yang
dimulai sejak 2011 itu juga menyebabkan jutaan orang mengungsi untuk
mencari hidup yang lebih baik.
Mayoriti korban maut adalah lelaki muda yang saling membunuh satu
sama lain. Dampaknya yang paling terasa adalah adanya lubang demografis
dalam populasi Syria. Jumlah perempuan kini lebih banyak dari lelaki.
Bahkan, hal itu membuat sebahagian dari mereka tergoda menjadi lesbian.
Salah satu contohnya adalah Shukran. Perempuan cantik yang menjadi
penterjemah wartawan di Syria itu mengungkapkan kini kesukaran menemukan
pendamping hidup akibat konflik sektarian di negaranya.
“Sukar untuk menemui seseorang spesial. Semakin sukar kerana
konflik sektarian membuat orang-orang Syria kini tidak mau menikah
dengan yang berbeda etnik dan agama,” tutur perempuan berusia 32 tahun
tersebut, seperti dimuat Daily Mail, Rabu (22/6/2016).
Shukran terakhir kali menjalin hubungan kasih dengan seorang lelaki
Kristian. Ia sendiri adalah seorang Muslim Druze. Sayangnya, hubungan itu
harus berakhir kerana perbedaan keyakinan di antara keduanya.
Sumber: Okezone.com
No comments:
Post a Comment