Monday, August 15, 2016

Subhanallah. Kena Penyakit Aneh, Bayi 4 Tahun Terlihat Seperti Seorang Warga Emas

15/8/16

 
VIA Barcroft
 
MAGURA SADAR  - Seorang kanak-kanak berusia empat tahun di Banglades mengalami penyakit aneh sehingga sosoknya terlihat seperti seorang tua. 
Kanak-kanak itu, Bayzid Sikder lahir dalam kondisi yang amat langka. Doktor yang menanganinya pun tak mampu memberikan diagnosis perubatan  terkait kondisi Bayzid. 

Kondisi yang dialami anak ini menyebabkan kulitnya keriput dan kendur, termasuk di bahagian muka. Bayzid pun mengalami persoalan kesihatan dan kekurangan gizi yang serius.
“Liver dan ginjalnya tak bekerja sempurna dan sebab itu dia   mengalami masalah buang air kecil, ketika ini pun dia sudah tak kencing sekian lama," ungkap   ibunya, Tripty Begum, seperti dikutip laman Huffington Post.

Orangtua bayi ini pun tak tinggal diam. Mereka sudah membawa bayi itu melintasi Banglades untuk mendapatkan diagnosis pasti atas kondisi Bayzid.

Namun, tak seorang pun doktor yang mampu memberikan penjelasan, dan malah menimbulkan kebingungan.
Sang ayah, Lavlu Hossain Sikder, pun mencuba menjelaskan apa yang terjadi terhadap anak setelah dilahirkan. 

“Ketika Bayzid dilahirkan, kami berada di RS Magura Sadar selama tiga hari, lalu kami pindah ke RS lain di Faridpur," kata Lavlu.
"Tetapi, di sana pun para doktor tak mampu mengidentifikasi kelainan yang dialami anak saya, akhirnya kami pulang dengan kekecewaan," sambung dia. 

Sang ibu yang mengaku mengalami tekanan mental ketika melihat kondisi anaknya itu mengaku sempat terfikir untuk mengabaikan Bayzid.
"Tetapi, kemudian saya sedar, dia adalah manusia dan berhak mendapatkan hidup yang normal seperti anak-anak lain pada umumnya," kata Tripty. 

Seorang konsultan Debashish Biswas percaya bahawa ada pengubatan yang boleh menyembuhkan Bayzid hingga pulih.
"Tetapi, saya sangat khuatir, biaya yang diperlukan akan membuat keluarga ini tak dapat melanjutkan pengubatan tersebut," ungkap perempuan itu. 
Sejauh ini, Bayzid belum masuk sekolah. Ibunya sangat bimbang bila saat itu tiba, bagaimana mungkin Bayzid boleh berinteraksi dengan kawan sebayanya.

“Banyak orang yang mengabaikan anak saya, seolah-olah dia bukan sebahagian dari masyarakat di sini," ungkap Tripty.
“Ketika orang melihat dia, umumnya mereka takut dengan penampakan Bayzid. Atau, ada pula yang mengeluarkan gurauan terhadap anak saya, meski tak kurang ada yang memberi simpati," kata sang ibu.

Baik Tripty maupun Lavlu mengaku optimistis dengan kesembuhan Bayzid, meski kini mereka belum tahu jalan apa yang harus ditempuh.
 Sumber:KOMPAS.com

No comments:

Post a Comment