Friday, May 5, 2017

Selama 15 Tahun, Wanita Ini "Kejar" Pemerkosa dan Pembunuh Keluarganya

  05/05/2017
Bilkis Yakub Rasool.(AP/MIrror)
MUMBAI   - Pada 3 Mac 2002, seramai 14 orang, termasuk empat perempuan dan empat kanak-kanak, dibunuh.

Sementara seorang  wanita muda berusia 19 tahun bernama Bilkis Yakub Rasool diperkosa beramai-ramai dan dibiarkan begitu saja untuk mati.
Namun, Tuhan berkehendak lain, Bilkis Yakub entah bagaimana selamat dari tragedi itu dan selama 15 tahun sesudahnya mengejar keadilan.

Pada Khamis (4/5/2017), Mahkamah Tinggi Mumbai menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup kepada 11 terdakwa kes pembunuhan sadis itu.
Mahkamah  juga menjatuhkan hukuman untuk tujuh orang lainnya kerana mencuba mencampuri kes tersebut.

Kisah Bilkis bermula pada hari keempat setelah insiden pembakaran kereta api Sabarmati Express di stesyen Godhra, Gujarat, India pada 27 Februari 2002 yang mengakibatkan 59 orang terbunuh.

Di antara korban yang terbunuh terdapat para peziarah Hindu yang baru saja kembali dari kota Ayodhya setelah mengikuti festival keagamaan yang diadakan di lokasi Masjid Babri yang disengketakan.
Peristiwa itu memicu kekerasan sektarian di Gujarat yang mengakibatkan ribuan warga, Muslim dan Hindu, mengungsi ke tempat yang dianggap selamat. 

Di antara ribuan pengungsi itu keluarga Bilkis adalah salah satunya. Dengan menggunakan truk keluarga Bilkis pergi mencari suaka.
Di tengah perjalanan, truk yang ditumpangi keluarga Bilkis diserang sekitar 30-35 orang di sebuah desa tak jauh dari kota Ahmedabad.

Puluhan orang itu langsung menyerang truk dan dalam satu jam kemudian 14 orang terbunuh, termasuk putri Bilkis yang baru berusia dua tahun, Saleha.
Ketika itu, Bilkis sedang hamil lima bulan dan kondisi itu sangat terlihat. Namun, puluhan orang itu tetap memperkosanya dengan brutal.

Setelah memperkosa Bilkis, para pelaku meninggalkan dia begitu saja kerana yakin perempuan itu tak lama lagi ajal akan menjemput wanita tersebut.
Takdir berkata lain, tiga jam kemudian Bilkis tersedar dengan kondisi yang sangat menyedihkan.

"Ketika tersedar, saya dalam kondisi bogel. Saya lalu mencari kain untuk menutupi tubuh saya dan menemui gaun yang lalu saya kenakan," kenang Bilkis yang kemudian lari ke perbukitan.

Bilkis kemudian ditolong warga setempat, sebelum memberanikan diri melaporkan tragedi yang menimpanya kepada polis .
Setahun kemudian polis  datang kembali dan mengatakan, banyak inkonsistensi dalam pernyataan Bilkis dan mahkamah   menutup kes tersebut kerana minimanya bukti.
Sumber:KOMPAS.com

No comments:

Post a Comment