26/6/17
BIHAR – Seperti
calon orangtua lainnya, Savita Devi dan Suresh Saw begitu
menantikan kelahiran anak pertama mereka. Akan tetapi, semesta berkata
lain.
Bayi perempuan tersebut harus meninggal tak lama setelah
dilahirkan. Ayahnya yang bekerja sebagai petani tak tahu harus merasa
senang atau sedih atas kematian puterinya.
Pasalnya, anak tersebut terlahir berbeda. Kepalanya lebih besar dari
bayi normal. Dia memiliki dua torso (batang tubuh), empat tangan dan
empat kaki.
“Kami sangat menjaga kehamilannya. Kami mengharapkan kelahiran
bayi yang normal. Tetapi kami dianugerahkan bayi yang berbeda. Saya
tidak tahu harus merasa senang atau kasihan pada anak malang ini,” ucap
Saw, seperti dikutip dari The Sun, Senin (26/6/2017).
Saw yakin bayi tersebut adalah hukuman yang diberikan Tuhan
kepada dia dan istrinya. “Dewa pasti sudah mengutuk kami atas dosa-dosa
kami, karma buruk yang kami wariskan dari kehidupan sebelumnya,” tukas
Saw.
Doktor Mukesh Kumar dan bayi terlahir dengan kelainan. (Foto: SWNS)
Ibunya, Savita Devi masih terkejut setelah kehilangan bayinya pada Jumaat 23 Jun . Meski begitu, dia mencuba berfikir positif.
“Saya fikir apa pun yang terjadi adalah yang terbaik. Jika bayi
saya hidup dengan bentuk seperti itu, hari-harinya sama saja dengan
kematian,” nilainya.
Segera setelah lahir ke dunia, bayi yang belum sempat diberi nama
itu langsung masuk ruang rawatan intensif. Doktor Mukesh Kumar yang
membantu kelahirannya mengatakan bahwa anak tersebut memang tidak akan
bertahan hidup lama kerana belum terbentuk secara sempurna.
“Ini disebut cacat bawaan. Janin tidak bertumbuh dengan baik saat dalam kandungan kerana beberapa alasan,” terangnya.
Kondisi ini sangat langka. Doktor Kumar menjelaskan, bayi
perempuan itu seharusnya terlahir kembar siam. Namun kerana belum
terbentuk sepenuhnya, tubuh itu tidak terpisah. Malah terserap satu sama
lain. Kelainan semacam itu mungkin saja terjadi pada tahap perkembangan
embrio di dalam rahim.
(Sil)
No comments:
Post a Comment