19/7/17
©2017 CNN
Seorang ayah di Israel tega membunuh
anak perempuannya dengan cara menikam menggunakan pisau sebanyak tiga
kali. Alasannya adalah lelaki itu tak sudi anaknya berpacaran dengan
lelaki muslim, apalagi sampai berniat menjadi mualaf.
Dilansir dari laman CNN, Rabu (19/7), lelaki bernama Sami Karra (58)
itu kini dibicarakan di Mahkamah Negeri Ramle, Israel. Dalam berkas
perkaranya disebutkan secara terperinci runutan kejadian memicu Sami tega
menghabisi anak gadisnya, Henriette Karra (17).
Menurut jaksa penuntut umum, semua dimulai ketika Henriette yang
seorang Nasrani menjalin asmara dengan seorang pemuda muslim. Singkat
cerita, kedua orang tuanya mengetahui hal itu dan mendesak Henriette
memutuskan jalinan kasihnya.
Sayang, Henriette sudah kadung cinta dengan sang pacar. Pada akhir
Mei, dia memutuskan lari dari rumah dengan alasan kerap diancam dan
dianiaya orang tuanya. Dia lantas menumpang di rumah ibu sang pacar.
Ayahnya, Sami, mencuba membawa pulang Henriette. Bahkan dia sampai
mengancam pacar anaknya dan ibunya.
Ibu dari sang pacar tidak terima dengan ancaman Sami dan memanggil
polis , dengan maksud supaya Henriette dibawa pulang. Namun, Henriette
tetap tidak mau pulang.
Sebulan kemudian, ketika Henriette sedang menginap di rumah temannya,
Sami datang dan memaksanya pulang sambil mengancam dan menampar.
"Saya siap dipenjara seumur hidup, saya tidak peduli," kata Sami kepada anaknya sambil meninggikan suara ketika itu.
Setelah ditengahi oleh lembaga sosial, Henriette dipulangkan dua hari
kemudian. Dia lantas merayakan pesta kelulusan sekolah pada 12 Jun
lalu. Namun, pada pagi harinya dia pergi ke balai pos dan mengirim wang
USD 100 buat pacarnya. Tiba-tiba dia dipenjara dengan tuduhan tidak
jelas dan dibebaskan setelah seminggu ditahan.
Ketika Henriette pulang, dia langsung mengatakan kepada keluarganya bakal
masuk Islam. Berita itu disampaikan kepada Sami. Tanpa basa-basi, Sami
langsung pulang ke rumah, mengambil pisau, dan menikam anaknya tiga kali
hingga mati. Dia langsung ditahan hari itu
Sumber:Merdeka.com
No comments:
Post a Comment