25/8/17
Gambar hiasan (Foto: Getty Images)
AMSTERDAM –
Satu hal luar biasa terjadi di Belanda. Seorang lelaki menjadi ayah
biologis bagi 102 orang setelah mendermakan spermanya kepada 11 klinik
berbeda. Otoriti Belanda ketika ini sedang menyiasat kes tersebut dan
menyembunyikan nama penderma itu.
Di bawah undang-undang yang berlaku, seorang penderma hanya boleh
menjadi ayah bagi tidak lebih dari 25 orang anak. Hal tersebut dilakukan demi
meminimalisir risiko seorang anak yang nantinya terperangkap dalam hubungan
dengan saudara kandung pihak laki-laki alias incest.
Diwartakan Telegraph, Jumaat (25/8/2017),
para penderma diminta untuk berjanji agar tidak menyumbangkan spermanya
kepada sejumlah klinik berbeda. Namun, perjanjian tersebut terkadang
dilanggar oleh para penderma.
Selain seorang lelaki yang menjadi ayah dari 102 orang anak itu,
otoriti Belanda juga berhasil mengidentifikasi kes serupa. Seorang lelaki lain juga terbukti menyumbangkan spermanya kepada lebih dari satu
klinik. Tetapi, tidak diketahui berapa banyak anak yang dihasilkan dari
sumbangan sperma tersebut.
Asosasi Ginekologi Belanda, NVOG, mendesak sejumlah klinik yang
menerima sumbangan untuk tidak menggunakan sperma kedua lelaki itu
secepatnya. Mereka mengaku mendapatkan informasi penyalahgunaan itu dari beberapa orang single mother. Namun, NVOG tidak memberikan informasi lebih terperinci.
Kes penyalahgunaan derma sperma tersebut pernah terjadi pada
Mei 2017 di Belanda. Seorang ketua klinik kesuburan dituduh menggunakan
spermanya sendiri untuk membuahi perempuan hingga menghasilkan 60 orang
anak alih-alih memberikan sperma yang disumbangkan oleh penderma.
Sejauh ini, pemegang rekod ayah biologis melalui sperma sumbangan
terbanyak dipegang oleh mendiang Jan Karbaat. Lelaki yang meninggal dunia
di usia 89 tahun pada April lalu itu melabeli dirinya sendiri sebagai
pionir fertilisasi.
Fakta tersebut terungkap setelah sebuah mahkamah diminta untuk
melakukan penyiasatan terhadap DNA dari Jan Karbaat. Permintaan itu
disampaikan oleh 23 orangtua dan anak-anak yang lahir melalui proses
fertilisasi yang dilakukan di pusat perubatan Bijdrop.
No comments:
Post a Comment