13/3/18
Ilustrasi kekerasan. ©2018 Merdeka.com
Seorang lelaki asal Filipina membunuh
isterinya dengan sadis kerana alasan tak masuk akal. Tidak hanya
membunuh, dia juga menguliti tubuh sang isteri, memotong-motongnya
menjadi beberapa bahagian, lalu membuangnya ke sembarang tempat.
Ketika ditanya alasan membunuh isterinya, lelaki 43 tahun bernama Orlando
Estrera itu mengaku bahwa isterinya merupakan keturunan setan. Dia juga
tidak menyesal telah melakukannya kerana ada kemungkinan isterinya akan
melahirkan anak setan.
"Dia menyusahkan saya kerana dia adalah setan. Dia bahkan bilang
sendiri bahwa dirinya adalah setan," kata Estrera ketika diwawancarai
wartawan, dikutip dari laman Straits Times, Selasa (13/3).
"Saya membunuhnya untuk menyelamatkan kita semua kerana dia adalah setan," lanjutnya.
Perbuatan keji Estreta terbongkar ketika tetangganya melihat lelaki
tersebut membuang beberapa bahagian tubuh isterinya serta pakaian
berlumuran darah ke luar rumah. Mereka pun kemudian melaporkan penemuan
itu kepada polis .
Estreta mengaku dia menginjak leher isterinya ketika sedang berbaring.
Kemudian, dia memakai pisau dapur untuk mencabik-cabik tubuh sang isteri.
Dia membelah perut sang isteri untuk melihat apakah sedang hamil, lalu
memotong tungkai, menguliti wajah, mencungkil mata, sampai memakan
bagian otak isterinya setelah menghancurkan kepalanya dengan kayu.
Meski pembunuhan ini terbilang sangat sadis, namun polis yang
menyiasatnya mengatakan ada kemungkinan Estreta menderita gangguan
jiwa sehingga tidak sedar apa yang dia perbuat.
"Dia akan menjalani pemeriksaan psikologis dan kejiwaan dari doktor
yang kompeten untuk mengetahui kondisi mentalnya," kata Ketua Inspektur
Kota Quezon, Guillermo Eleazar.
Eleazar mengatakan bahwa ketika dia menginterogasi Estreta, dia tidak
menyebut apapun tentang setan. Keterangan yang diberikan kepada wartawan
sangat jauh berbeda dari yang dia dapatkan.
"Kepada kami dia mengaku bahwa dia membunuh isterinya kerana kebencian
sangat besar yang sudah dia pendam selama 16 tahun pernikahan,"
ungkapnya.
"Dia tidak menunjukkan penyesalan. Dia berbahaya bagi masyarakat dan tidak boleh dibiarkan berkeliaran di muka umum," tambahnya.
Dalam penyelidikan awal, Eleazar tidak terdeteksi mengonsumsi ubat-ubatan sampai melakukan pembunuhan. Namun dia mengaku pernah
memakai sabu-sabu pada 2002 lalu. Selain itu, setelah melalui
pemeriksaan rupanya sang isteri tidak hamil seperti yang diakui Estreta. Merdeka.com
No comments:
Post a Comment