Wednesday, March 14, 2018

Lelaki bunuh dan mutilasi isteri kerana dianggap titisan setan

13/3/18

 
 Ilustrasi kekerasan. ©2018 Merdeka.com
 Seorang lelaki asal Filipina membunuh isterinya dengan sadis kerana alasan tak masuk akal. Tidak hanya membunuh, dia juga menguliti tubuh sang isteri, memotong-motongnya menjadi beberapa bahagian, lalu membuangnya ke sembarang tempat.

Ketika ditanya alasan membunuh isterinya, lelaki 43 tahun bernama Orlando Estrera itu mengaku bahwa  isterinya merupakan keturunan setan. Dia juga tidak menyesal telah melakukannya  kerana ada kemungkinan isterinya akan melahirkan anak setan.

"Dia menyusahkan saya kerana dia adalah setan. Dia bahkan bilang sendiri bahwa dirinya adalah setan," kata Estrera ketika diwawancarai wartawan, dikutip dari laman Straits Times, Selasa (13/3).
"Saya membunuhnya untuk menyelamatkan kita semua kerana dia adalah setan," lanjutnya.

Perbuatan keji Estreta terbongkar ketika tetangganya melihat lelaki tersebut membuang beberapa bahagian tubuh isterinya serta pakaian berlumuran darah ke luar rumah. Mereka pun kemudian melaporkan penemuan itu kepada polis .
Estreta mengaku dia menginjak leher isterinya ketika sedang berbaring. Kemudian, dia memakai pisau dapur untuk mencabik-cabik tubuh sang isteri.

Dia membelah perut sang isteri untuk melihat apakah sedang hamil, lalu memotong tungkai, menguliti wajah, mencungkil mata, sampai memakan bagian otak isterinya setelah menghancurkan kepalanya dengan kayu.

Meski pembunuhan ini terbilang sangat sadis, namun polis  yang menyiasatnya mengatakan ada kemungkinan Estreta menderita gangguan jiwa sehingga tidak sedar apa yang dia perbuat.
"Dia akan menjalani pemeriksaan psikologis dan kejiwaan dari doktor yang kompeten untuk mengetahui kondisi mentalnya," kata Ketua Inspektur Kota Quezon, Guillermo Eleazar.

Eleazar mengatakan bahwa ketika dia menginterogasi Estreta, dia tidak menyebut apapun tentang setan. Keterangan yang diberikan kepada wartawan sangat jauh berbeda dari yang dia dapatkan.

"Kepada kami dia mengaku bahwa dia membunuh isterinya kerana kebencian sangat besar yang sudah dia pendam selama 16 tahun pernikahan," ungkapnya.
"Dia tidak menunjukkan penyesalan. Dia berbahaya bagi masyarakat dan tidak boleh dibiarkan berkeliaran di muka umum," tambahnya.

Dalam penyelidikan awal, Eleazar tidak terdeteksi mengonsumsi ubat-ubatan sampai melakukan pembunuhan. Namun dia mengaku pernah memakai sabu-sabu pada 2002 lalu. Selain itu, setelah melalui pemeriksaan rupanya sang isteri tidak hamil seperti yang diakui Estreta. Merdeka.com

No comments:

Post a Comment