23 Ogos 2018
Rudal balistik Iran. (Foto: AFP)
YERUSALEM – Iran memperingatkan bahwa
Teheran akan menyerang sasaran milik Amerika Syarikat dan Israel
jika diserang oleh AS. Ancaman itu disampaikan Iran setelah penasihat keselamatan Rumah Putih mengatakan Washington akan memberikan tekanan
maksima terhadap Teheran di luar sanksi ekonomi.
Ketegangan antara AS dan Iran telah meningkat sejak Trump menarik
Washington dari kesepakatan program nuklir dengan Iran pada Mei. Trump
menyebut perjanjian itu cacat dan menjatuhkan kembali sanksi untuk
mencekik ekonomi Iran dan memaksa Teheran untuk menegosiasikan kembali
perjanjian itu atau mengubah arah kebijakannya.
Kepada Reuters, Penasihat Keselamatan Rumah Putih, John Bolton
mengatakan bahwa sanksi AS memberikan dampak besar pada perekonomian
Iran, namun dia menegaskan bahwa AS ingin menyelesaikan permasalahan ini
secara damai.
"Tidak boleh ada keraguan bahwa Amerika Syarikat menginginkan ini
diselesaikan secara damai, tetapi kami sepenuhnya siap untuk setiap
kemungkinan yang diciptakan Iran," kata Bolton ketika berkunjung ke Israel minggu ini.
Seorang ulama senior Iran yang dekat dengan Pemimpin Tertinggi
Ayatollah Khamenei pada Idul Adha kelmarin mengatakan bahwa “harga
peperangan dengan Iran sangat mahal bagi Amerika”.
"Mereka tahu jika mereka merugikan negara ini dengan cara sekecil
apa pun, Amerika Syarikat dan sekutu utamanya di kawasan itu, rezim
Zionis (Israel), akan menjadi sasaran," kata Ahmad Khatami sebagaimana
dilansir Reuters, Khamis (23/6/2018).
Khatami yang merupakan ulama terkemuka Iran, mengatakan bahwa
tawaran pembicaraan dari Trump tidak dapat diterima kerana dia menuntut
Teheran untuk menghentikan program rudal balistiknya dan mengurangi
pengaruh regional. Kedua isu tersebut tidak disebutkan dalam perjanjian
program nuklir 2015.
Garda Revolusi Iran mengatakan dapat menyerang kota-kota Israel
dengan rudal jika terancam. Iran juga memiliki proxy di kawasan itu
termasuk Hizbullah Lebanon. Iran juga telah menyatakan akan terus
memperkuat kapabiliti pertahanannya tanpa memperdulikan tekanan AS untuk
menghentikan program rudal balistiknya.
Minggu lalu, Ayatollah Khamenei mengatakan, Iran tidak akan
memulai perang dan AS akan menghindari konflik secara langsung kerana
kemampuan militer Iran.
"Tidak akan ada perang ... Kami tidak pernah memulai perang dan
mereka tidak akan menghadapi Iran secara militer," kata Khamenei.
Okezone
No comments:
Post a Comment