13 April 2013
Foto : Imelda Marcos (AFP)
MANILA -M Mantan Duta Besar Amerika Syarikat membeberkan rahsia mengenai mantan First Lady Filipina Imelda
Marcos. Menurutnya, Imelda yang menghabiskan malam hari bersamanya
sangat ingin dipandang sebagai seorang intelektual yang kaya.
Web WikiLeaks melaporkan, Dubes William Sullivan menjadi tamu spesial dalam pertemuan yang diadakan isteri mendiang Presiden Ferdinand Marcos. Pertemuan itu tak lain hanyalah pertemuan untuk "menjilat" para intelektual. Pada akhirnya, tamu-tamu dalam undangan itu diklaim tidak tahan dengan sikap Imelda.
Pertemuan itu diadakan di salah satu restoran mewah di Manila agar Sullivan sedar akan kekayaan perempuan kolektor sepatu itu. Saat itu, Sullivan duduk di antara Imelda dan orang kepercayaan Imelda, Carmen Guerrero Nakpil.
"Empat orang intelektual duduk di seberang kami, namun ketika makan malam itu berlangsung mereka semua pindah dari tempat duduknya. Tidak ada satu di antara mereka yang mengucap sepatah kata pun pada ketika itu," ujar Sullivan, seperti dikutip GMA, Sabtu (13/4/2013).
"Saya tiba di tempat itu kurang lebih pukul 21.00," paparnya.
Pada pukul 21.30, Imelda muncul dengan sekelompok temannya yang dinyatakan sebagai "warga kelas atas" Filipina. Pembicaraan yang berlangsung ketika itu berlangsung dengan baik, terkadang mereka juga membahas isu internasional hingga akhirnya Imelda berbicara pada dirinya sendiri.
Setelah perbincangan ini berlangsung, salah seorang kaki tangan Imelda yang lain, Adrian Cristobal, menghampirinya. Cristobal mengatakan, jam malam baru saja diberlakukan. Tanpa disedari pertemuan itu berlangsung hingga pukul 01.00 dini hari.
"Ketika saya pergi, para intelektual (yang diundang) berkumpul di trotoar. Seorang pegawai keselamatan menghampiri mereka dan mengumumkan masalah jam malam itu. Saya rasa, Majalah Newsweek telah melewatkan peristiwa ini," tutup Sullivan.
Web WikiLeaks melaporkan, Dubes William Sullivan menjadi tamu spesial dalam pertemuan yang diadakan isteri mendiang Presiden Ferdinand Marcos. Pertemuan itu tak lain hanyalah pertemuan untuk "menjilat" para intelektual. Pada akhirnya, tamu-tamu dalam undangan itu diklaim tidak tahan dengan sikap Imelda.
Pertemuan itu diadakan di salah satu restoran mewah di Manila agar Sullivan sedar akan kekayaan perempuan kolektor sepatu itu. Saat itu, Sullivan duduk di antara Imelda dan orang kepercayaan Imelda, Carmen Guerrero Nakpil.
"Empat orang intelektual duduk di seberang kami, namun ketika makan malam itu berlangsung mereka semua pindah dari tempat duduknya. Tidak ada satu di antara mereka yang mengucap sepatah kata pun pada ketika itu," ujar Sullivan, seperti dikutip GMA, Sabtu (13/4/2013).
"Saya tiba di tempat itu kurang lebih pukul 21.00," paparnya.
Pada pukul 21.30, Imelda muncul dengan sekelompok temannya yang dinyatakan sebagai "warga kelas atas" Filipina. Pembicaraan yang berlangsung ketika itu berlangsung dengan baik, terkadang mereka juga membahas isu internasional hingga akhirnya Imelda berbicara pada dirinya sendiri.
Setelah perbincangan ini berlangsung, salah seorang kaki tangan Imelda yang lain, Adrian Cristobal, menghampirinya. Cristobal mengatakan, jam malam baru saja diberlakukan. Tanpa disedari pertemuan itu berlangsung hingga pukul 01.00 dini hari.
"Ketika saya pergi, para intelektual (yang diundang) berkumpul di trotoar. Seorang pegawai keselamatan menghampiri mereka dan mengumumkan masalah jam malam itu. Saya rasa, Majalah Newsweek telah melewatkan peristiwa ini," tutup Sullivan.
No comments:
Post a Comment