21 Nov 2013
Merdeka.com - Panglima
Angkatan Bersenjata Mesir, Jenderal Abdel Fattah al-Sisi, kelmarin
mengeluarkan satu kenyataan menantang kepada para teroris, dan
menyebut angkatan bersenjata Negeri Sungai Nil itu siap mati agar Mesir
tetap hidup.
Jenderal Al-Sisi membuat pernyataan itu dalam sebuah pidato yang
disiarkan televisyen, setelah terjadinya insiden serangan di Utara Sinai,
di mana sepuluh tentera Mesir terbunuh, seperti dilapor stesyen televisyen
Al Arabiya, Khamis (21/11).
"Semua orang harus tahu kita siap untuk mati agar Mesir tetap hidup," kata Al-Sisi, seperti dikutip laman Al-Ahram.
"Setiap orang yang menggunakan senjata melawan tentera dan polis
adalah seorang teroris yang ingin menghancurkan rakyatnya sendiri. Kami
ada untuk melawan hal ini dan siap terbunuh atas tujuan ini," lanjut
dia.
Sebuah serangan bom kereta kelmarin membunuh setidaknya sepuluh tentera Mesir dekat Kota Al-Arish, di Sinai Utara.
Insiden itu dianggap sebagai salah satu serangan paling mematikan di
Semenanjung Sinai, yang bergolak sejak kelompok militan terinspirasi
Al-Qaidah mulai melancarkan serangan, setelah penggulingan Presiden
Mesir Muhammad Mursi pada 3 Julai.
Jenazah para perajurit yang terbunuh itu dikhabarkan tiba di pangkalan
udara tentera Almaza di Ibu Kota Kairo, kelmarin malam waktu setempat.
Dari rakaman yang disiarkan di televisyen pemerintah memperlihatkan
Jenderal Al-Sisi turut menghadiri pemakaman para tentera yang terbunuh itu
dan menghibur anggota keluarga mereka.
"Kami tidak takut, kerana kami tahu jika kami terbunuh ketika
mempertahankan negara ini, maka kami akan menjadi martir( shahid roman katholik). Kami akan
berdiri seperti martir di hadapan Tuhan," ucap Al-Sisi. "Hanya Tuhan
yang tahu rasa sakit di jiwa kami," lanjut dia.
No comments:
Post a Comment