Friday, June 27, 2014

Australia Sebut Seluruh Penumpang MH370 Meninggal Kehabisan Oksigen

27/06/2014  

 
 Gambar hiasan 
 Canberra - Fakta-fakta mengenai pesawat Malaysia Airlines (MAS) MH370 yang hilang secara misteri  perlahan-lahan terkuak. Penumpang dan kru pesawat tersebut dipercayai  mati lemas akibat kehabisan oksigen.

Hal ini setelah sebelumnya pihak berkuasa Australia menyebutkan bahawa kemungkinan besar pesawat MH370 terbang menggunakan autopilot, hingga kehabisan bahan bakar dan terjatuh di perairan Samudera Hindi . Demikian seperti dilapor Reuters, Jumaat (27/6/2014).

Dalam laporannya setebal 55 halaman, Badan Keselamatan Pengangkutan Australia (ATSB) menjelaskan bagaimana pasukan penyiasat sampai pada kesimpulan ini. Yakni setelah membandingkan keadaan penerbangan MH370 dengan keadaan serupa pada insiden lainnya, meskipun tidak ada bukti baru yang didapati dari MH370.

Laporan ATSB ini membantu mempersempit dugaan kawasan peristirahatan terakhir MH370, dari ribuan kemungkinan lokasi yang ada.

"Merujuk pada observasi ini, tahap akhir dari  peristiwa hipoksia (kondisi kekurangan oksigen) atau tidak responsif, tampaknya yang paling sesuai dengan bukti yang ada bagi saat-saat terakhir penerbangan MH370 ketika pesawat ini mengarah ke koridor selatan," demikian bunyi laporan ATSB.

Dari analisis, pengamatan dan maklumat yang ada menunjukkan, kemungkinan besar pesawat MH370 jatuh setelah terbang jauh ke koridor selatan di wilayah Samudera Hindi . Lokasi jatuhnya pesawat ini diyakini lebih jauh dari yang diperkirakan sebelumnya. Oleh kerana itu, kawasan pencarian MH370 digenjak lebih jauh ke wilayah selatan.

Analisis baru ini muncul setelah lebih dari 100 hari pesawat MH370 hilang. Pesawat jenis Boeing 777-200ER yang membawa 239 penumpang dan awak ini menghilang sejak 8 March lalu, setelah lepas landasan dari Kuala Lumpur, Malaysia untuk terbang menuju Beijing, China. Keberadaannya hingga kini masih misteri .

Kini dua kapal, satu milik China dan satu milik perusahaan teknikal dari Belanda, Fugro sedang melakukan pemetaan pada dasar laut yang menjadi fokus pencarian terbaru. Kawasan   yang baru ini memiliki kedalaman melebihi 5,000 meter dari permukaan laut. Pencarian tahap selanjutnya dijadualkan akan dimulai pada awal bulan Ogos akan  datang dan diperkirakan memakan waktu selama 1 tahun.
detikNews

No comments:

Post a Comment