Friday, July 4, 2014

Ibu Makan Cendawan Beracun Demi Boleh Melihat Puterinya Yang Sudah Meninggal

 04 Julai 2014
 
Photo copyright Thinkstockphotos.com
  Seorang wanita separuh umur dikejarkan ke rumah sakit setelah mengalami keracunan cendawan. Yang lebih mengejutkan lagi, kebiasaan ini sudah 8 tahun lamanya ia lakukan. Apakah wanita yang disebut Wang ini ingin bunuh diri?

Rupanya ada alasan tersendiri Wang memakan caendawan yang disebutnya Boletus Luridus itu. Suatu kali dia pernah tak sengaja memakan cendawan itu di rumah temannya 8 tahun lalu. Ternyata keracunan yang terjadi membuatnya boleh  berhalusinasi melihat anak perempuannya yang sudah meninggal. Dalam halusinasinya itu, dia melihat puterinya masih berusia 10 tahun. Meski berhujung diare dan berbagai gejala aneh lainnya, ternyata tak membuat dia lumpuh.

Ia justru ketagihan memakan cendawan itu. Siapa tahu boleh membuatnya kembali berhalusinasi tentang puterinya yang sudah lama meninggal? Kebiasaannya ini berlangsung terus sampai 8 tahun lamanya. Namun sayang sekali, sejak pertama kali berhalusinasi, ia tak pernah lagi melihat halusinasi tentang puterinya.

Beberapa kali dia mengalami halusinasi lainnya dan tak pernah melihat puterinya, seberapa banyakpun cendawan yang dia makan. Bahkan keadaan sangat lemah dan terpaksa dilarikan ke rumah sakit. Di rumah sakit, Wang sangat sedih dan menceritakan bahawa dia tak boleh melihat bayangan puterinya lagi. Mengetahui kes seperti ini, Wang Jin, seorang doktor dari Rumah Sakit universiti Yunan mengatakan bahawa tubuh Wang yang terkena racun mungkin tidak sanggup lagi kerana efek sampingan cendawan itu  .

Kemungkinan untuk boleh berhalusinasi hal yang sama akibat makan cendawan sebenarnya tidak mungkin. Halusinasi itu hanya kebetulan saja dan setiap orang punya reaksi berbeda-beda terhadap racun cendawan tersebut. Ia menyarankan Wang agar tidak mengambil resiko lagi demi melihat anaknya yang sudah meninggal. 

Ditinggal mati memang sangat berat rasanya. Tapi memang ada baiknya untuk tidak membahayakan nyawa sendiri hanya untuk sebuah halusinasi.
Vemale.com

No comments:

Post a Comment